Sukoharjonews.com – Kemarau panjang mulai dirasakan warga empat desa di Kecamatan weru. Masing-masing Desa Ngreco, Alasombo, Desa Tawang, dan Desa Karangmojo mulai kesulitan air bersih. Meski begitu, untuk Karangmojo belum mengajukan permintaan “dropping” air.
“Jumlsh Kepala Keluargs (KK) di Ngreco, Alasombo dan Tawang ada 200 KK. Untuk Desa Karangmojo justru belum mengajukan permintaan “dropping” air,” ujar Kasi Trantib Kecamatan Weru Sriyanto, Jumat (22/9).
Dia mengatakan, total ada 13 desa di Weru. Namun, yang rawan kekeringan ada tiga desa yakni Ngreco, Alasombo, dan Karangmojo. Untuk Desa Tawang, diakui Sriyanto air masih bisa didapat. Meski begitu, warga tetap menerima jika ada pengiriman air. Seperti yang dilakukan alumni SMP 2 Sukoharjo (espero) angkatan 87, hari ini.
Untuk mengatasi kekeringan di tiga desa tersebut, selama ini sudah dibangunan sumur dalam. Namun, untuk kemarau tahun ini debit air tanah berkurang dan warga merasakan kekurangan air bersih. Untuk itu warga lantas mengajukan “dropping” air baik ke Pemkab Sukoharjo. Dia berharap, jika ada pihak swasta yang ingin mengirim air, sebaiknya koordinasi dengan kecamatan sehingga bisa membantu penyaluran.
Sedangkan Penasehat Espero Parwanto mengatakan, pihaknya bersama alumni dari SMP 2 Sukoharjo (Espero) angkatan tahun 87 memberikan bantuan air ke Kecamatan Weru. Pasalnya, dari informasi yang ada, di wilayah tersebut mengalami kekurangan air. ”Kita lakukan menyeluruh dan dikoordinasi oleh Banser,” ujar Parwanto saat “dropping” air di Desa Tawang.
Dia menambahkan, wilayah weru menjadi langganan kekeringan tiap tahun. Pasalnya, debit air sumur dalam turun drastis saat kemarau. Air dari sumur dalam hanya mencukupi untuk kebutuhan air minum dan memasak saja. Rencananya, air yang dikirim sebanyak 25 tangki yang disalurkan ke beberapa desa di Kecamatan Weru. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar