Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Penerapan Kartu Tani dinilai akan merepotkan petani, terutama bagi yang sudah tua. Sementara itu, para petani penyewa lahan juga khawatir tidak bisa membeli pupuk karena tidak memegang Kartu Tani.
Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo, Heri Budi Prihananto mengatakan, petani tidak perlu risau dengan kebijakan Kartu Tani. Menurutnya, pemilik lahan bisa meminjamkan kartunya pada penyewa untuk mengambil pupuk ke kios pupuk.
“Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada para petani. Penerapannya tidak kaku, pemilik lahan bisa mengomunikasikan dengan petani penyewa lahan,” kata Heri Budi, Senin (5/2).
Heri menjelaskan, antara pemilik sawah dan penyewa bisa bermusyawarah, apakah Kartu Tani tetap dipegang pemilik sawah atau petani yang menyewa. Petani penyewa tetap bisa menggunakan Kartu Tani itu untuk mengambil pupuk jika mengetahui pin kartu tersebut. “Kami akan terus sosialisasi kepada para petani,”.
Budi menambahkan, petani juga tidak perlu risau soal harus mengisi deposit Kartu Tani ke bank. Menurutnya, deposit tidak harus selalu diisi di Bank karena pemilik kios pupuk akan membantu para petani. Petani bisa hanya dengan membawa uang dan kartu ke pengecer.
“Kita sadar rata–rata petani sudah berumur. Tapi kami yakin nanti tidak akan kesulitan. Nanti kita sosialisasikan lagi,” tutur Heri.
Dikatakan, sejauh ini kartu tani belum diterapkan di Sukoharjo. Menurutnya dalam waktu dekat ini akan digelar sosialisasi lengkap dengan simulasi penggunaan Kartu Tani. “Biar semuanya lebih jelas dan tidak terjadi persoalan di lapangan,” imbuhnya.
Dijelaskan, pada dasarnya Kartu Tani diberlakukan untuk mengontrol penggunaan pupuk bersubsidi. Selain itu, untuk mengendalikan pemakaian pupuk berlebihan. ”Kartu Tani juga untuk mengerem petani agar tidak menggunakan pupuk secara berlebihan,” pungkasnya. (Sofarudin)
Facebook Comments