Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus positif corona aktif di Kabupaten Sukoharjo turun signifikan karena banyak kasus yang sembuh maupun selesai isoman. Berdasarkan update pada 16 April 2022, kasus positif corona aktif di Sukoharjo tinggal 53 kasus. Sebaran kasus corona aktif terbanyak ada di Kecamatan Sukoharjo dengan 10 kasus. Sedangkan Kecamatan Tawangsari tercatat sudah nol kasus.
“Berdasarkan update per 16 April, 53 kasus corona aktif tersebar di 11 kecamatan yang ada di Sukoharjo dimana satu kecamatan yakni Kecamatan Tawangsari sudah nol kasus,” jelas Jubir Satgas Penanganan Corona Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, Senin (18/4/2022).
Berikut ini data kasus positif corona aktif dan kasus kematian tiap kecamatan berdasarkan update per 16 April 2022:
KECAMATAN | POSITIF AKTIF | KASUS KEMATIAN |
---|---|---|
GROGOL | 1 | 221 |
MOJOLABAN | 1 | 158 |
GATAK | 1 | 64 |
BULU | 0 | 58 |
KARTASURA | 0 | 205 |
TAWANGSARI | 0 | 77 |
POLOKARTO | 0 | 128 |
NGUTER | 0 | 105 |
SUKOHARJO | 0 | 163 |
BENDOSARI | 0 | 123 |
WERU | 0 | 80 |
BAKI | 0 | 152 |
JUMLAH | 3 | 1.534 |
Jika melihat data tersebut, untuk kasus kematian positif corona juga mengalami kenaikan. Sesuai data, kasus kematian terbanyak masih di Kecamatan Grogol dengan 217 kasus, kemudian Kartasura dengan 204 kasus, dan Sukoharjo dengan 161 kasus kematian.
Saat ini akumulasi kasus positif corona di Sukoharjo hingga 16 April 2022 mencapai 20.622 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.047 kasus sembuh atau selesai isoman, 1.522 kasus meninggal, dan 53 kasus aktif. Untuk kasus aktif tersebut terdiri dari 44 kasus isolasi mandiri dan sembilan kasus rawat inap di rumah sakit.
Tuti menambahkan, penularan virus corona dalam beberapa hari sudah mengalami penurunan signifikan. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), yakni 5M. Masing-masing memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Disisi lain, untuk program vaksinasi corona terus dilakukan dimana sasaran penerima vaksin terus bertambah. Mulai dari tenaga kesehatan, petugas layanan publik, lanjut usia (lansia), guru, disabilitas, masyarakat umum usia 6 plus. Selain itu, pemberian vaksin booster juga terus dilakukan. (nano)
Facebook Comments