Teror Bau PT RUM, Aksi Kepedulian Mulai Berdatangan

Alumni SMKN 1 Sukoharjo Angkatan 97 memberikan bantuan susu dan masker untuk warga Dukuh Pakelan, Desa Plesan, Nguter, Sukoharjo, Sabtu (16/12).

Sukoharjonews.com (Nguter) – Kasus limbau bau yang dikeluarkan oleh PT RUM menyentuh perhatian masyarakat secara luas. Aksi kepedulian pun mulai muncul. Baik berupa dukungan secara moral maupun kepedulian dalam bentuk memberikan bantuan. Seperti yang dilakukan Alumni SMKN 1 Sukoharjo Angkatan 97 yang mengirimkan bantuan susu dan masker untuk warga terdampak bau PT RUM, Sabtu (16/12).

“Kami minta jangan dilihat nilai yang kami berikan. Tapi kepedulian kami terhadap warga yang terdampak,” ujar Purwanto, perwakilan Alumni SMKN 1 Sukoharjo Angkatan 97, Sabtu (16/12).

Dia mengatakan, aksi kepedulian tersebut sifatnya spontan sehingga belum bisa menggalang bantuan dalam jumlah besar. Purwanto mengaku jika bantuan yang diberikan belum bisa mencukupi untuk seluruh warga. Untuk itu, setelah berkoordinasi dengan paguyuban warga, bantuan akhirnya diberikan untuk warga di Dukuh Pakelan, Desa Plesan.


Sebagai putra daerah, ujar Purwanto, dirinya dan Alumni SMKN 1 Sukoharjo ikut prihatin terkait kasus limbah bau yang menimpa warga Desa Plesan dan sekitarnya. Dia berharap, bentuk kepedulian tersebut akan diikuti elemen masyarakat yang lain di Sukoharjo. “Kami tidak memiliki kepentingan apapun selain berusaha meringankan beban warga terdampak limbah bau,” tegasnya.

Baca Juga : Warga Terdampak Limbau Bau PT RUM Mengadu Bupati

Sedangkan Ketua RT 2/3 Dukuh Pakelan, Sukiyo mengapresiasi kepedulian yang diberikan oleh Alumni SMKN 1 Sukoharjo Angkatan 97. Menurutnya, Dukuh Pakelan merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak limbah bau tersebut. Dia mengatakan, meski bantuan belum bisa merata diterima warga, setidaknya bisa mengurangi beban warga terdampak.

“Tidak masalah jika bantuan yang diberikan belum bisa mencukupi untuk seluruh warga. Setidaknya bantuan diberikan dengan prioritas orang tua dan anak-anak terlebih dahulu,” ujarnya.

Sukiyo berharap limbah bau yang dirasakan warga bisa segera hilang. Pasalnya, teror baru dari PT RUM tersebut sudah dirasakan warga dalam dua bulan terakhir ini. Pada prinsipnya, ujar Sukiyo, warga menuntut agar bau busuk bisa hilang sehingga tidak mengganggu warga dalam beraktivitas. (erlano putra)

Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar