Ternyata Stres Bisa Sebabkan Diare

Stres menyebabkan diare. (Foto : Alodokter)

Sukoharjonews.com – pernahkah kamu ketika merasa stres atau cemas, justru merasa perut tiba-tiba mulas hingga bolak-balik ke toilet untuk buang air besar karena diare? Hmm, ternyata stres atau tingkat kecemasan yang sangat tinggi terkadang memang dapat menyebabkan masalah gangguan pencernaan seperti diare.


Dilansir dari Women’s Health, Minggu(20/8/2023) , ternyata memang ada hubungan antara usus dan otak, kata ahli gastroenterologi dan penasihat WH yang berbasis di NYC, Samantha Nazareth, MD. Pada dasarnya, kedua organ tersebut berbicara satu sama lain, dan mikrobioma usus memiliki jalur komunikasi yang berbeda ke otak.

Lantas, bagaimana cara kerjanya? Hormon, seperti sitokin inflamasi, neurotransmiter, dan kinin berinteraksi antara otak dan area lokal usus, yang disebut pleksus mienterikus, jelas Cynthia Quainoo, MD, ahli gastroenterologi di Gastroenterology Assosiates of Brooklyn.


Di saat kamu stres, tubuhmu akan bersiap untuk memasuki mode fight-or-flight.

“Untuk melakukan itu, itu mengerem semua yang terjadi selama pencernaan,” jelas Dr. Nazareth.

“Pencernaan tidak diprioritaskan dan sumber daya dialihkan untuk mempersiapkanmu bereaksi,” lanjutnya.

Baik penyebab stres besar maupun kecil, dapat berpotensi memengaruhimu dengan cara ini. Selain itu, terkadang hal ini juga bersifat situasional. Artinya, diare akan hilang ketika hal yang membuatmu tertekan atau stres juga hilang.

Kecemasan kronis, depresi, dan fobia juga dapat bermanifestasi sebagai masalah yang berhubungan dengan usus. Diare satu kali dan kronis sama, meskipun tidak ada waktu pemulihan selama stres kronis, karena kamu mengalaminya tanpa istirahat.

Alasan Stres Bisa Menyebabkan Diare
Dr. Nazareth mengatakan, bahwa diare merupakan suatu kondisi dimana kotoran terlalu sering keluar dan terlalu encer. Jika kamu buang air besar lebih dari tiga kali sehari, maka itu dianggap sebagai diare. Kotoran tersebut dapat berkisar dari yang benar-benar cair seperti air, hingga sangat lunak atau tidak terbentuk.

Memicu respon fight-or-flight dapat mengakibatkan peningkatan frekuensi atau ketidakteraturan kontraksi usus, yang menyebabkan diare, kata Dr. Quainoo. Jadi, waktu yang diperlukan untuk mengosongkan perut bisa dipersingkat, menyebabkan sakit perut, mulas, gangguan pencernaan, mual, dan muntah, serta pergerakan usus yang lebih cepat, Dr. Nazareth menambahkan.

Sementara itu, bagi orang yang sudah memiliki kondisi gastrointestinal seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, stres tambahan dapat memperburuk gejalanya, atau menyebabkan kambuh.

Cara Mengatasi Diare Akibat Stres
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah diare akibat stres. Berikut di antaranya.


1. Kelola stres
Kamu perlu belajar mengelola stres dengan baik. Caranya, kamu dapat melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, meditasi, atau aktivitas lain yang kamu sukai. Selain itu, metode lain seperti hipnosis dan terapi perilaku kognitif (CBT) juga dapat membantu.

2. Hentikan makanan tertentu
Hindari beberapa makanan dan minuman yang dapat memperparah diare. Di antaranya adalah kopi, makanan berlemak atau gorengan, karbohidrat kompleks, gula sederhana, makanan pedas, dan alkohol.

3. Konsumsi probiotik
Konsumsilah probiotik, karena dapat membantu menghentikan diare dengan cepat.

4. Tingkatkan asupan serat
Serat larut dapat menyerap air di saluran pencernaan, sehingga membuat feses lebih kencang dan lebih lambat dikeluarkan. Termasuk sumber serat larut yang baik ialah oat, kacang polong, buncis, apel, buah jeruk, wortel, dan barley. (patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *