Terlanjur Tanam Padi, 2.000-an Hektar Lahan Kekeringan

Ilustrasi kekeringan

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Hujan yang ditunggu-tunggu petani tak kunjung turun juga. Kondisi tersebut membuat tanaman padi di lahan sekitar 2.000 hektar mengalami kekeringan. Petani kesulitan mendapatkan air karena air permukaan sudah tidak ada. Sumur panthek yang diharapkan menjadi alternatif sumber air juga sudah tidak mengeluarkan air ketika disedot menggunakan pompa.


“Dari laporan yang masuk ke dinas, saat ini sudah ada sekitar 2.000 hektar lahan yang mengalami kekeringan. Pendataan terus berlangsung terhadap petani yang sudah terlanjur tanam padi,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty Harjianti, Rabu (6/11).

Dikatakan Netty, saluran irigasi teknis seperti Dam Colo belum bisa diandalkan karena belum ada debit air meski pintu air sudah dibuka. Air dari Sungai Bengawan Solo tidak cukup dialirkan ke saluran karena kecilnya debit air. Untuk itu, Netty mengimbau pada petani untuk tidak memaksakan tanam padi karena masih minimnya air irigasi. Petani diminta menunggu hingga turun hujan.

Saat ini, ujar Netty, petani bisa melakukan olah lahan terlebih dahulu jika masih memiliki sumber air. Namun, untuk tanam padi bisa ditunda hingga turun hujan untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya gagal panen. Menurutnya, meski tanam padi mengalami kemunduran, hal itu tidak sampai mengganggu stok beras di Sukoharjo. Pasalnya, saat panen sebelumnya hasilnya cukup baik, bahkan surplus. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar