Sukoharjonews.com – Leher kaku atau tegang biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran besar, namun dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Sebagian besar kasus leher kaku disebabkan oleh menekuk leher terlalu lama, sehingga membuat otot leher tegang,.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, Selasa (11/10/2023), dalam beberapa kasus, penyebabnya bisa lebih serius. Berikut cara mengetahui penyebab leher kaku dan apa yang dapat Anda lakukan agar merasa lebih baik.
Stres
Stres atau kecemasan yang tidak terkendali dapat membuat otot leher menjadi tegang. Anda mungkin mengatupkan rahang, membungkukkan bahu, atau bahkan menegangkan leher, tanpa Anda sadari. Dan hal itu dapat menyebabkan nyeri atau kaku pada leher, kepala, atau bahu menurut Klinik Cleveland.
Meluangkan waktu mengelola stres (seperti yoga, meditasi, atau membuat jurnal) dan memprioritaskan kebiasaan sehat (seperti tidur setidaknya tujuh jam setiap malam, berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan nabati, dan tetap terhubung secara sosial) dapat membantu meredakan stres.
Leher Terkilir
Segala jenis cedera atau trauma pada leher dapat menyebabkan rasa sakit atau kaku, termasuk cedera olahraga dan kecelakaan mobil. Cedera sering kali berasal dari whiplash, ketika gerakan tiba-tiba (seperti tersentak di dalam mobil atau berputar cepat ke arah lain) memaksa leher Anda berputar dengan cara yang tidak wajar. Meski siapa pun dapat terkena dampaknya, wanita dan orang lansia lebih rentan terhadap keseleo leher.
Mengalami Saraf Terjepit
Saraf terjepit terjadi ketika saraf di leher tertekan atau teriritasi, baik akibat kerusakan akibat usia atau cedera mendadak.
Menderita Radang Sendi
Beberapa jenis artritis, termasuk artritis reumatoid, osteoartritis, dan artritis pasca trauma, dapat memengaruhi leher Anda, menurut Klinik Cleveland. Saat tulang rawan di sekitar sendi leher melemah, sendi dapat mulai bergesekan satu sama lain, menyebabkan nyeri atau kaku.
Menderita Fibromialgia
Jika nyeri atau kaku leher Anda disertai nyeri otot di bagian tubuh lain, kelelahan, sulit tidur, dan sulit berkonsentrasi, penyebabnya mungkin fibromyalgia. Kondisi yang diduga disebabkan oleh sensor nyeri abnormal di otak belum dipahami dengan baik.(patrisia argi)
Tinggalkan Komentar