Terlalu lama Menunggu Eksekusi PN, Karyawan Yarsis Masuk ke Rumah Sakit

Karyawan RSIS Pabelan, Kartasura saat memasuki kompleks rumah sakit, Selasa (26/2) pagi.

Sukoharjonews.com (Kartasura) – Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta (Yarsis) rupanya sudah tidak sabar menunggu eksekusi oleh Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo meski putusan Mahkamah Agung (MA) sudah turun. Untuk itu, pada Selasa (26/2) pagi, pengurus Yarsis bersama ratusan karyawan mendatangi dan masuk ke dalam rumah sakit yang berada di Pabelan, Kartasura. Kedatangan para karyawan sekitar pukul 06.30 WIB tersebut untuk melakukan kerja bakti membersihkan rumah sakit yang sudah lama tidak beroperasi dan juga melakukan pendataan aset.


“Selama satu minggu ke depan kami akan kerja bakti membersihkan rumah sakit dan melakukan pendataan aset rumah sakit,” terang Ketua Pengawas Yarsis Muhammad As’ad.

Dikatakan As’ad, dalam waktu dekat Yarsis akan mengajukan izin operasional untuk mengoperasikan RSIS tanpa harus menunggu eksekusi dari PN. Yarsis mengacu pada hasil putusan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Menuruthya, eksekusi oleh PN tak kunjung dilakukan sehingga terlalu lama. Untuk itu, Yarsis dan karyawan
memilih untuk berinisiatif masuk ke rumah sakit. Dalam waktu satu minggu ke depan, karyawan akan melakukan kerja bakti. Khusus untuk masjid, sengaja dibersihkan karena penggunaanya tidak hanya internal namun juga masyarakat umum.

Karyawan juga mendata aset rumah sakit karena kabarnya ada beberapa yang rusak bahkan hilang. Kegiatan tersebut sengaja dilakukan atas inisiatif para karyawan karena sudah lelah menunggu eksekusi dari PN. As’ad mengaku Yarsis sendiri sudah membayar biaya eksekusi namun tak kunjung dilakukan oleh PN Sukoharjo. Rencananya, Yarsis dalam waktu dekat akan mengajukan perizinan agar RSIS Pabelan, Kartasura bisa segera beroperasi.

Wakil Sekretaris Serikat Pekerja RSIS Suyamto mengatakan, seluruh karyawan sudah dikoordinir untuk bisa masuk kembali ke rumah sakit melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. Menurutnya, ada sekitar 241 orang dari target 300 orang karyawan yang hadir dalam kegiatan pertama di rumah sakit. Beberapa karyawan yang tidak bisa hadir sudah memberitahukan karena ada keperluan lain.

“Karyawan berharap RSIS segera beroperasi kembali sehingga karyawan juga bisa bekerja,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, karyawan akan membantu yayasan dengan mendata dan mendokumentasikan aset RSIS Pabelan, Kartasura. Pasalnya, ada beberapa barang yang rusak dan hilang. Sejumlah barang yang hilang seperti komputer, mesin pompa air dan lainnya. Pendataan aset akan dibuat selama seminggu ke depan dan akan dicocokkan dengan data yang dimiliki Yarsis. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar