Sukoharjonews.com – Warga sekitar PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo masih merasa terganggu dengan bau limbah dari pabrik di Kawasan Industri Nguter (KIN) itu. Murid Taman Kanak-kanak (TK) Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo terpaksa menggunakan masker dalam dua hari terakhir.
Salah satu orangtua murid, Agus Setiawan, mengatakan bau limbah masih tercium dan mengganggu anak-anak belajar. “Anak-anak pakai masker mulai kemarin (Senin, 4/12),” ujarkatanya, saat ditemui wartawan, Selasa (5/12).
Agus mengaku tidak ingin menuntut banyak atas ketidaknyamanan yang timbul dari PT RUM. Dia dan warga lainnya hanya ingin PT RUM segera menyelesaikan masalah limbah tersebut. “Kami ingin bau limbah benar-benar hilang dan tidak mengganggu lagi,” tuturnya.
Direktur Umum PT RUM, Mochamad Rachmat mengatakan, sudah mengetahui bila murid-murid TK itu terpaksa menggunakan masker. Menurutnya masker yang mereka gunakan tersebut pemberian PT RUM. “Begitu mendapat laporan (bau tercium), kami langsung turun dan memberikan bantuan masker dan susu kepada 78 warga di sana,” katanya.
Rachmat menambahkan, bau tercium karena terbawa angin. Dia menyebut, PT RUM ibarat bayi yang baru lahir. Artinya, masih perlu proses untuk menjadi lebih baik lagi. Yang jelas, kata dia, saat ini pihaknya terus mengevaluasi dan tengah memaksimalkan sistem pengelolaan limbah PT RUM.
“Kalau operasi dihentikan, kita tidak bisa tahu kelemahannya dimana. Kekurangan-kekurangan tetap akan kita perbaiki,” papar dia.
Masih menurut Rachmat, pihaknya juga sudah mendapatkan alat pendeteksi gas seperti yang diinginkan warga. Menurutnya alat tersebut dapat mendeteksi gas beracun seperti H2S dan mengetahui apakah di atas ambang batas atau tidak.
Hanya saja pihaknya baru mendapatkan alat yang portable. “Alat stasinernya masih kami cari,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Fahmi mengatakan, pihaknya sengaja menggelar audiensi bersama PT RUM, mahasiswa dan warga di IAIN Surakarta. “Kita duduk bersama untuk mencari sosusi yang paling tepat,” katanya. (sofarudin)
Tinggalkan Komentar