Sukoharjonews.com (Jakarta) – Pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tengah dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Ditjen Sumber Daya Air. Bendungan tersebut ditargetkan selesai pada semester I 2024 dengan progres saat ini sebesar 78,5%.
Bendungan tersebut berkapasitas tampung 21,07 juta m3 ini dibangun untuk menunjang pemenuhan kebutuhan air baku di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang sebesar 3.000 liter/detik. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
“Di samping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal,” kata Basuki, dilansir dari laman Kemenpupr, Rabu (22/11/2023).
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, Bendungan Lau Simeme mulai dikerjakan pada tahun 2017 dengan biaya sekitar Rp1,65 triliun.
Bendungan Lau Simeme didesain dengan tipe zonal timbunan batu yang memiliki tinggi 69,50 meter dari sungai, panjang puncak bendungan 205 meter dengan luas area genangan 125,84 hektar.
Kehadiran bendungan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai infrastruktur pengendali banjir di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang dengan mereduksi derasnya aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli saat musim hujan sebesar 86 m3/detik.
Selain itu kehadiran bendungan juga dapat memberikan manfaat sebagai sumber pembangkit listrik sebesar 1,00 MW dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Utara yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Konstruksi Bendungan Lau Simeme dibangun melalui empat paket pekerjaan, yakni Paket 1 dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya – PT Bumi Karsa (KSO) meliputi jalan masuk, galian material bendungan, dan timbunan bendungan. Paket 2 dikerjakan kontraktor PT Pembangunan Perumahan – PT Andesmont Sakti (KSO) meliputi pekerjaan terowongan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan pengambilan.
Terdapat Paket 1 Lanjutan dikerjakan PT. Wijaya Karya – PT. Bumi Karsa meliputi pekerjaan jalan inspeksi, instrumentasi, penunjang OP, clearing area genangan. Paket 2 lanjutan dikerjakan PT. Pembangunan Perumahan – PT. Andesmont meliputi pekerjaan jalan dan jembatan intake, pluging, spillway, proteksi lereng, intake, hidromekanikal, fasum. (nano)
Facebook Comments