Sukoharjonews.com -Pernahkah Anda melihat orang dewasa berperilaku impulsif, seperti tiba-tiba marah, menangis, atau bahkan melempar barang di sekitarnya? Jika ya, mungkin mereka sedang mengalami tantrum pada orang dewasa.
Dilansir dari Enesis, Sabtu (13/7/2024), tantrum pada orang dewasa adalah ledakan emosi yang tidak terkendali, mirip dengan tantrum pada anak-anak. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti depresi, pola asuh, hingga masalah kesehatan mental.
Jika tidak ditangani dengan tepat, hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupan pribadi, profesional, dan bahkan kesehatan. Oleh karena itu, mari pahami lebih lanjut tentang tantrum pada orang dewasa, termasuk gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.
Apa itu Tantrum pada Orang Dewasa?
Tantrum adalah ledakan emosi yang terjadi ketika seseorang tidak mampu mengungkapkan keinginan atau kebutuhannya dengan kata-kata. Mirip dengan anak-anak, tantrum pada orang dewasa dapat menunjukkan perilaku, seperti menangis, berteriak, atau membangkang.
Ketika kehilangan kendali emosional, mereka mungkin meluapkan perasaan dengan cara yang tidak terkendali, seperti melakukan tindakan kekerasan atau merusak barang di sekitar mereka. Perilaku agresif ini dapat menyebabkan konflik dengan orang lain, serta berdampak negatif pada hubungan sosial dan kondisi psikologis mereka.
Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa
Terdapat berbagai faktor yang menjadi pemicu tantrum pada orang dewasa. Mengetahui penyebabnya dapat membantu Anda untuk meredakan hingga mencegah gejalanya. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memicu tantrum pada orang dewasa.
1. Depresi
Kesedihan mendalam dan kehilangan minat yang menjadi ciri depresi ternyata juga dapat memicu tantrum pada orang dewasa. Penderita depresi mudah tersinggung dan marah, bahkan terhadap hal-hal kecil. Ketidakmampuan mengendalikan amarah inilah yang kemudian meledak menjadi tantrum.
2. Intermittent Explosive Disorder (IED)
Intermittent Explosive Disorder (IED) adalah gangguan mental yang ditandai dengan ledakan kemarahan tidak terkendali. Penderita IED dapat mengamuk secara verbal, merusak benda, bahkan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ledakan kemarahan ini terjadi pada situasi yang tidak seharusnya dan dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain.
3. Sulit Mengontrol Emosi
Merasa marah atau sedih adalah hal yang wajar. Namun, bagi sebagian orang, mengekspresikan emosi dengan sehat adalah hal sulit. Kesulitan dalam manajemen emosi ini dapat memicu tantrum pada orang dewasa. Kondisi ini ditandai dengan perilaku agresif dan tantrum, terutama ketika mereka sudah tidak mampu menahannya lagi.
4. Autisme
Autisme adalah sebuah kondisi yang memengaruhi cara otak bekerja. Tantrum karena autisme ini ditandai dengan perilaku, seperti menangis, berteriak, melempar, atau menghancurkan benda di sekitar. Penyebab utamanya adalah stres, stimulasi berlebihan, dan perubahan rutinitas yang membuat mereka merasa cemas dan tidak nyaman.(patrisia argi)
Facebook Comments