Tanggul Jebol Kali Pleret Gumpang Diperbaiki, Antisipasi Banjir Saat Musim Hujan

Tanggul jebol Kali Pleret di Desa Gumpang diperbaiki secara permanen. Perbaikan dilakukan untuk antisipasi banjir di musim hujan nanti.

Sukoharjonews.com (Kartasura) – Petani di Desa Gumpang, Kartasura selama ini was-was atas jebolnya tanggung di Kali Pleret yang melintas di desa tersebut. Pasalnya, dengan jebolnya tanggul tersebut membuat lahan sawah tergenang banjir saat musim hujan. Sebagai antisipasi, tanggul yang berada di perbatasan dengan Desa Mayang, Gatak tersebut diperbaiki. Saat ini, proses pekerjaan pembuatan tanggul sudah mencapai 90%.


Salah satu petani di Desa Gumpang Suryanto mengatakan, dengan perbaikan tanggul tersebut petani di yang memiliki lahan di sekitar aliran Kali Pleret tidak perlu khawatir lagi. Pasalnya, tanggul Kali Pleret sudah jebol sejak tiga tahun lalu akibat diterjang derasnya arus air saat banjir. “Karena tanggul jebol, saat musim hujan air sungai masuk semua ke lahan sawah,” ujarnya, Minggu (16/9).

Dia mengaku, selama ini aliran air dari Kali Pleret tidak hanya digunakan oleh petani di Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura saja. Sebab, air juga digunakan petani di Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura dan Desa Mayang, Kecamatan Gatak. Selama ini, Kali Pleret memang berada di perbatasan tiga desa tersebut.

Suryanto juga mengatakan, perbaikan tanggul sendiri sudah dikerjakan sejak Agustus lalu dan berjalan sampai saat ini. Para petani saat perbaikan tanggul terus melakukan pengawasan dengan mendatangi lokasi hampir setiap hari. Hal itu dilakukan untuk memastikan pembangunan dikerjakan rekanan sesuai dengan perencanaan dan tidak melanggar ketentuan.

Kepala Desa Gumpang Dwi Mogol Nuryanto mengatakan, tanggul jebol terjadi sekitar tahun 2015/2016 lalu saat ada banjir besar. Setelah jebol langsung dilakukan kerja bakti bersama. Saat itu, perbaikan dilakukan sementara saat itu dengan menggunakan karung berisi pasir dan batu. Selanjutnya Pemerintah Desa Gumpang mengajukan bantuan ke Pemkab Sukoharjo dan disetujui hingga akhirnya dilakukan perbaikan.

“Perbaikan utama di tanggul jebol dan diteruskan pada talud pengaman sepanjang 200 meter lebih,” kata Mogol.

Mogol menambahkan, nantinya setelah perbaikan tanggul selesai para petani akan dikumpulkan untuk melihat hasil pengerjaan. Petani diajak bersama melihat dari dekat kualitas tanggul dan talud hasil perbaikan. Apabila ada keluhan maka bisa langsung disampaikan ke rekanan yang melaksanakan perbaikan. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar