Ragam  

Tanah Longsor Mengancam, Warga di Wilayah Rawan Diminta Untuk Terus Waspada

BPBD Sukoharjo bersama elemen terkait saat melakukan evakuasi material longsor di Desa Kamal, Bulu beberapa waktu lalu. (Dok)

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Tingginya curah hujan yang turun di Sukoharjo dalam beberapa hari terakhir membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan kewaspadaan. Hal itu terkait kemungkinan terjadinta bencana alam seperti tanah longsor. Pasalnya, beberapa waktu lalu kejadian tanah longsor sudah mulai terjadi di Kecamatan Bulu.



“Selain waspada, perlu juga dilakukan patroli bersama untuk deteksi dini kemungkinan terjadinya tanah longsor. Biasanya diawali tenah retak dan tanda-tanda lainnya,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, Minggu (20/12/2020).

Menurutnya, Kecamatan Bulu menjadi wilayah rawan bencana tanah longsor karena kondisi geografisnya merupakan wilayah perbukitan. Pemetaaan titik-titik rawan longsor sendiri sudah dilakukan di setiap desa. Bahkan, dalam satu desa saja bisa ditemukan lima hingga sepuluh titik rawan longsor.

Warga diminta meningkatkan kewaspadaannya karena curah hujan diperkirakan masih akan turun hingga Januari 2021 mendatang. Sebelumnya, kejadian tanah longsor sudah melanda di Desa Sanggang dan Desa Kamal, Kecamatan Bulu.

“Dari pemetaan yang sudah dilakukan, ada beberapa titik yang ditemukan retakan tanah sehingga rawan longsor. Kami sudah minta pihak kecamatan dan desa agar melakukan pengawasan,” kata Sri Maryanto.

Sedangkan Camat Bulu, Widyanto Setya Wibowo membenarkan jika Kecamatan Bulu merupakan wilayah rawan longsot saat musim hujan. Selama ini, Kecamatan Bulu sendiri sudah berkoordinasi dengan BPBD Sukoharjo dalam melakukan pengawasan serta melakukan upaya pencegahan.

Widyanto menilai deteksi dini dengan patroli bersama atau ronda sangat penting sehingga warga bisa melakukan antisipasi ketika muncul tanda-tanda akan longsor. Untuk memberitahukan pada warga ketika muncul bencana, kenthongan menjadi alat yang dinilai efektif. Pasalnya, saat ini belum ada alat lain seperti sirene sebagai bentuk peringatan. (erlano putra)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *