Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus bangunan sekolah ambruk di Pasuruan mendapat atensi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo. Pasalnya, saat ini terdapat puluhan bangunan sekolah SD dan juga SMP mengalami kerusakan ringan hingga berat. Sebagai antisipasi agar bangunan sekolah tidak ambruk, Disdikbud menganggarkan rehab untuk sekolah yang terdata mengalami kerusakan. Baik itu bangunan sekolah SD maupun SMP.
“Kami sudah melakukan pemetaan terkait bangunan sekolah SD dan SMP yang mengalami kerusakan. Jumlahnya ada 72 sekolah yang mengalami kerusakan ringan hingga berat,” ujar Kepala Disdikbud Sukoharjo, Darno, Kamis (7/11).
Dari pemetaan yang dilakukan dinas, untuk bangunan SD sebanyak 57 sekolah yang mengalami kerusakan dan 15 SMP yang mengalami kerusakan. Diakui Darno, kerusakan yang terjadi lebih karena faktor umur dari bangunan sekolah tersebut. Kerusakan tersebut mendesak untuk dilakukan rehab agar kerusakan tidak semakin parah. Anggaran rehab sendiri diusulkan dalam APBD 2020. Untuk rehab bangunan SD dialokasikan sekitar Rp50 juta, sedangkan untuk SMP sekitar Rp100 juta.
Dikatakan Darno, bangunan sekolah yang rusak rata-rata di bagian plafon atau atap. Bahkan, di beberapa sekolah bagian atapnya rusak parah seperti melengkung sehingga ruangan membahayakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Untuk ruangan yang atapnya melengkung, Darno mengaku sudah menginstruksikan agar ruangan tidak digunakan terlebih dahulu menunggu perbaikan.
“Rehab atau perbaikan diprioritaskan untuk kerusakan berat karena anggaran yang ada sangat terbatas. Jadi menggunakan skala prioritas,” tambahnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar