Ragam  

Sukoharjo Mulai Panen Raya Padi, Diharapkan Harga Beras Kembali Normal

Panen raya padi di Desa Karangwuni, Kecamatan Weru dihadiri Bupati Etik Suryani bersama pejabat Forkopimda, Rabu (22/2/2023).

Sukoharjonews.com (Weru) – Kabupaten Sukoharjo mulai melakukan panen raya padi. Terhitung sejak bulan Januari, panen padi sudah mulai dilakukan petani. Panen padi yang sudah mulai terjadi diharapkan akan menbambah stok beras sehingga diharapkan harga beras kembali turun dan stabil.


Panen raya padi juga dilakukan di Desa Karangwuni, Kecamatan Weru dimana Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan pejabat Forkopimda turut hadir untuk melakukan panen raya, Rabu (22/2/2023).

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, panen dilakukan dilakukan di hamparan padi Kelompok Tani Suko Karyo. Sejak Januari, luas lahan yang melakukan panen terus naik sehingga akan menambah stok beras di Kabupaten Sukoharjo.

“Dengan panen raya maka stok beras ke depan khususnya menjelang Hari Raya Idulk Fitri tetap akan terjaga bahkan surplus,” ujarnya.


Dikatakan Bagas, luas lahan yang panrn pada Januari 2023 seluas 1.681 hektar (ha), Februari 6.245 ha, Maret 9.346 ha, dan April 2.653 ha. Sehingga total lahan yang panen hingga April 2023 mendatang seluas 19.500 ha.

“Dalam kesempatan itu sekaligus diserahkan sarana prasana pertanian seperti dua jalan usaha tani di Desa Karakan dan Karanganyar, jaringan irigasi dalam di Desa Jatingarang, empat unit pompa untuk Desa Karangwuni, Alasombo, Grogol, dan Desa Karanganyar. Juga 500 bibit pohon mangga dan alpukat,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan bahwa Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Meskipun terdampak pandemi corona dan anomali iklim, Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022. Sedangkan realisasi produksi padi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 sebesar 308.688 ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan produktivitas rata-rata sebesar 64,03 ku/ha GKG.


“Keberhasilan Kabupaten Sukoharjo dalam mempertahankan surplus beras ini tentunya karena didukung oleh semua pihak, baik petani, petugas maupun stakeholder baik pemerintah maupun swasta dalam mengadopsi inovasi teknologi baru di Bidang Pertanian sehingga masih mampu berkontribusi dalam penyediaan pangan di Jawa Tengah,” terang Bupati.

Menurutnya, sebagai pelaksana Program Super Prioritas IP400 seluas 10.000, tentunya masih perlu banyak dievaluasi agar ke depan program benar-benar dapat meningkatkan produksi padi di Kabupaten Sukoharjo.
Inovasi dalam penyediaan benih super genjah, memotivasi petani untuk percepatan tanam dan upaya-upaya untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan alat mesin pertanian harus terus dilakukan agar Sukoharjo tidak hanya surplus beras, namun juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Sukoharjo pada umumnya. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *