Sukoharjonews.com (Bendosari) – Pemkab Sukoharjo berkomitmen untuk menurunkan kasus stunting. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengukuhkan Bunda Generasi Berencana (Genre) dan Penobatan Duta Penurunan Stunting di tiap kecamatan. Pengukuhan dilakukan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, di Auditorium Gedung Menara Wijaya, Rabu (16/2/2022).
“Pengukuhan Bunda Genre dan Penobatan Duta Penurunan Stunting diharapkan dapat meningkatkan peran dan partisipasi aktif Bunda Genre dalam upaya peningkatan sumber daya manusia berkualitas untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 dengan program penurunan stunting,” jelas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, Proboningsih Dwidanarti.
Probo mengungkapkan, angka stunting di Kabupaten Sukoharjo masih cukup tinggi. Probo mengaku kasus stunting ada di 20 desa dimana 10 desa diantaranya ada di Kecamatan Polokarto. Untuk itu, dengan penobatan duta penurunan stunting tersebut diharapkan dapat menekan kasus stunting di Kabupaten Sukoharjo.
“Stunting atau gagal tumbuh banyak sekali penyebabnya, mulai kebersihan, sanitasi, dan juga belum siapnya seorang wanita untuk hamil yang mungkin karena ada pernikahan dini,” ujar Probo.
Untuk itu, lanjutnya, edukasi pada masyarakat untuk tidak menikah dini sangat penting agar tidak muncul kasus stunting di kemudian hari. Harapannya, program pemerintah mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 dapat tercapai.
Sementara itu, Bupati berharap kegiatan tersebut tidak hanya seremonial saja, tapi benar-benar diimplementasikan di masyarakat. Dengan pengukuhan Bunda Genre dan juga Penobatan Duta Penurunan Stunting harud dilanjutkan dengan terjun ke bawah melakukan pendampingan dan memberikan edukasi pada masyarakat khususnya ibu hamil.
“Kalau ada ibu hamil benar-benar didampingi hingga melahirkan dan anak yang dilahirkan bisa tumbuh nornal dan tidak ada masalah sehingga bisa menurunkan angka stunting di Kabupaten Sukoharjo,” pesan Etik.
Etik juga berharap Bunda Genre yang baru saja dikukuhkan mampu menjalankan amanah dengan baik dan program-program kerja yang diusung dapat memberikan manfaat dalam penanganan stunting di Kabupaten Sukoharjo.
Lebih lanjut dikatakan Etik, pemerintah melalui BKKBN mengembangkan Program Genre yang merupakan pengembangan karekter Bangga Kencana yang mengajarkan remaja untuk menjahuhi pernikahan dini, seks pra nikah, dan napza guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa.
Dalam hal pemahaman stunting, ujar Etik, harus dimulai sejak dini, sejak usia remaja atau calon pengantin, tidak hanya pada saat hamil tapi justru dari usia muda. “Saya harap jajaran pengurus TP PKK untuk terus bersinergi, berkolaborasi dalam memerangi stunting, melalui penguatan pola asuh anak dan remaja penuh cinta dan kasih sayang, penguatan ekonomi keluarga serta pemanfaatan pekarangan untuk bahan pangan, sehingga bisa menghasilkan menu beragam, bergizi seimbang dan aman untuk dikonsumsi,” ujar Etik.
Dengan adanya Bunda Genre sekaligus Duta Penurunan Stunting dapat memberikan perhatian dan pembinaan pada para remaja sehingga mereka bisa menjadi calon orang tua yang cerdas, sehat berkualitas, dan berkarakter baik. (erlano)
Tinggalkan Komentar