Sukoharjo Buka Pelatihan Tenaga Kerja Berbasis Kompetensi

Balai Latihan Kerja Disperinnaker Sukoharjo menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi dan dibuka Bupati Etik Suryani, Jumat (19/8/2022)

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pemkab Sukoharjo menggelar pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi. Pelatihan dilakukan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) dimana tahun ini Pemkab Sukoharjo menggelar 15 paket pelatihan. Paket pelatihan yang ditawarkan antara lain menjahit, tata boga, las, perbengkelan, dan lainnya. Secara resmi pelatihan dibuka oleh Bupati, Etik Suryani, Jumat (19/8/2022).

“Pelatihan ini dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga bisa menjadi modal mencari pekerjaan atau membuka usaha sendiri,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinanaker) Sukoharjo, Agustinus Setiyono.

Agus menyampaikan, BLK Disperinaker Sukoharjo setiap tahun mendapatkan bantuan paket pelatihan kerja dari pemerintah pusat. Kegiatan digelar setiap enam bulan sekali. Masing-masing gelombang pelatihan diikuti seratusan orang peserta.

Khusus untuk gelombang 2 pelatihan ini, ujarnya, BLK Disperinaker Sukoharjo mendapat 15 paket dimana total ada 124 orang peserta pelatihan. Disperinaker Sukoharjo mencatat peserta pelatihan kerja gelombang 2 kali ini didominasi perempuan. Para peserta pelatihan kerja perempuan tersebut kebanyakan mengikuti pelatihan menjahit.

“Pelatihan kerja ini untuk meningkatkan kemampuan calon tenaga kerja agar lebih kompetitif. Kemampuan tersebut diharapkan bisa menjadi modal kerja untuk meningkatkan ekonomi keluarga sekaligus menekan angka pengangguran,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan jika liberalisasi di sektor ketenagakerjaan saat ini semakin gencar dilaksanakan. Liberalisasi salah satunya didorong oleh pemberlakuan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Atas dasar hal tersebut, seluruh negara ASEAN sudah tentu mengedepankan keunggulan komparatif masing-masing.

Menurutnya, prediksi ketenagakerjaan baik tingkat global maupun lokal masih diwarnai tren negatif terkait adanya disparitas atau ketimpangan pasar tenaga kerja. Ketimpangan pasar itu berupa kurangnya tenaga kerja terampil, terutama disektor industri.

“Untuk mampu bersaing di era globalisasi dunia seperti saat ini, diperlukan program pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif,” ujarnya.

Etik berpesan agar pelatihan tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat meningkatkan keterampilan para calon tenaga kerja di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

“Saya berharap melalui kegiatan pelatihan ini dapat menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif dan berdaya saing dalam rangka memberi kontribusi lebih besar pada pengembangan ekonomi yang berbasis pada kebutuhan pasar kerja,” tambahnya. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar