Sukoharjonews.com (Grogol) – Penghuni kawasan bisnis Solo Baru tepatnya di kompleks Sentra Niaga dan juga The Park Mall dikagetkan suara rentetan tembakan sekitar pukul 09.30 WIB, Kamis (1/2). Suara rentetan tembakan tersebut berasal dari sekitar depan Sentra Niaga. Setelah dicek lebih dekat, ada dua orang tergeletak di lokasi suara tembakan.
“Sempat kaget juga ada suara tembakan, ternyata ada simulasi pengamanan dari polisi,” ujar Devi yang mengaku hendak masuk kerja di The Park Mall.
Ya, suara rentetan tembakan tersebut memang merupakan rangkaian adegan dalam Simulasi Pengamanan Kota (Sispamkota) terkait Pilgub. Simulasi digelar di kompleks Sentra Niaga dimana petugas polisi memperagakan sejumlah adegan terkait pengamaman ketika muncul kerusuhan sebagai dampak dari Pilgub. Secara umum, adegan demi adegan berjalan lancar.
Simulasi sendiri diawali dengan situasi masyarakat yang terlihat tenang. Kondisi mulai berubah setelah hari terakhir kampanye yang kemudian dilakukan pemungutan suara. Massa salah satu pendukung pasangan calon ada yang tidak terima dengan hasil penghitungan suara yang kemudian melakukan aksi demo di TPS dilanjutan ke Kantor KPU.
Massa yang awalnya tertib akhirnya terprovokasi oleh penyusup. Bahkan, massa pun menyerang petugas polisi yang melakukan penjagaan. Sedangkan penyusup yang berusaha melarikan diri menggunakan mobil dikejar petugas. Sempat ada adegan kejar-kejaran menggunakan mobil hingga akhirnya penyusup berhasil ditangkap.
Sedangkan massa yang tengah demo akhirnya bisa dibubarkan oleh petugas dengan menggunakan mobil “water canon”. Selain itu, massa juga didesak mundur oleh petugas polisi bersenjata laras panjang. Sejumlah tembakan terpaksa dilepaskan pada kerumunan massa dan dua diantaranya roboh. Setelah itu dilanjutkan dengan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh petugas Inafis.
Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi menjelaskan, Sispamkota tersebut khusus digelar untuk menghadapi Pilgub 2018 dan dan Pileg 2019. Simulasi yang digelar merupakan simulasi situasi terburuk dalam Pilgub. Dimulai dari eskalasi tenang hingga eskalasi tidak terkendali. Hal itu dilakukan agar petugas siap menghadapi situasi apapun yang terjadi.
“Jajaran Polri bersama TNI siap melakukan pengamanan dan menjamin Sukoharjo selalu kondusif sehingga kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan berjalan aman dan lancar,” paparnya.
Dengan simulasi tersebut, Kapolres berharap seluruh satuan sudah siap dan mengerti apa yang harus dilakukan ketika terjadi situasi yang terburuk terkait Pilgub. Dengan kata lain, seluruh personil yang ada siap digerakkan dan tinggal menunggu eskalai atau situasi yang ada. “Semua wilayah kami anggap rawan dan kami siap dengan kondisi apapun,” pungkasnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar