Ragam  

Stunting di Sukoharjo Capai 594 Kasus, Tersebar di 20 Desa/Kelurahan, Berikut Datanya

Ilustrasi.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus stunting di Kabupaten Sukoharjo cukup banyak. Berdasarkan data terakhir Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Sukoharjo, jumlah kasus stunting mencapai 594 kasus yang tersebar di 20 desa/kelurahan. Dari 20 desa/kelurahan yang terdapat stunting, paling banyak ada di Kecamatan Polokarto yang mencapai 10 desa.




Berikut ini data kasus stunting di Kabupaten Sukoharjo:

Desa/KelurahanKecamatanKasus Stunting
MancasanBaki71
NgromboBaki29
BulakrejoSukoharjo60
SonorejoSukoharjo35
KarangtengahWeru17
NgasinanBulu20
MertanBendosari36
CabeyanBendosari30
LangenharjoGrogol37
WirogunanKartasura29
BuluPolokarto15
RejosariPolokarto17
MranggenPolokarto54
WonorejoPolokarto28
KayuapakPolokarto19
GenengsariPolokarto21
KenokorejoPololarto20
TepisariPolokarto20
BugelPolokarto21
PrananPolokarto15
JUMLAH594

“Kalau dilihat sebarannya, paling banyak ada di Kecamatan Polokarto dimana dari 20 desa, 10 desa ada di Kecamatan Polokarto,” terang jelas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, Proboningsih Dwidanarti usai pengukuhan Bunda Generasi Berencana (Genre), Rabu (16/2/2022).

Dikatakan Probo, jika dilihat kasus terbanyak dari 20 desa tersebut, kasus stunting terbanyak ada di Desa Mancasan, Kecamatan Baki yang mencapai 71 kasus. Kemudian disusul Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan Sukoharjo 60 kasus, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto 54 kasus, Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol 37 kasus, Desa Mertan, Kecamatan Bendosari 36 kasus, Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo 36 kasus, dan Desa Cabeyan, Kecamatan Bendosari 30 kasus.

Dalam upaya menekan kasus stunting itulah Pemkab Sukoharjo mengukuhkan Bunda Generasi Berencana (Genre) dan juga menobatkan Duta Penurunan Stunting. Diharapkan, pengukuhan dan penobatan tersebut dapat meningkatkan peran dan partisipasi aktif Bunda Genre dalam upaya peningkatan sumber daya manusia berkualitas untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 dengan program penurunan stunting.

“Stunting atau gagal tumbuh banyak sekali penyebabnya, mulai kebersihan, sanitasi, dan juga belum siapnya seorang wanita untuk hamil yang mungkin karena ada pernikahan dini,” ujar Probo. (erlano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 3

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *