Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Arus mudik Lebaran sudah terasa di Sukoharjo. Beberapa titik sudah mulai terlihat macet khususnya di lampu merah. Wilayah perkotaan khususnya Jalan Jenderal Sudirman (Jensud) juga padat kendaraan pemudik sehingga sering dilanda kemacetan. Selain di lampu merah, kemacetan juga sering terlihat di depan Pasar Ir Soekarno. Sebagai antisipasi macet di depan pasar tersebut, petugas memberlakukan sistem buka tutup Jalan Jensud dari arah selatan atau arah Wonogiri.
“Mendekati Lebaran, aktivitas masyarakat dalam berbelanja meningkat sehingga Jalan Jensud khususnya di depan Pasar Ir Soekarno sering macet karena di lokasi tersebut juga ada swalayan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo Djoko Indriyanto, Sabtu (1/6).
Dia mengatakan, sebagai antisipasi kemacetan di depan Pasar Ir Soekarno, petugas memasang barikade penutupan di Jalan Jensud, tepatnya di pertigaan Pegadaian. Arus lalu lintas dari arah selatan atau arah Wonogiri khususnya roda empat dialihkan ke barat masuk ke Jalan Pemuda. Sedangkan untuk sepeda motor masih dibolehkan melintas.
Penutupan itu sendiri tidak bersifat permanen. Pasalnya, penutupan hanya situasional ketika arus mudik cukup padat sehingga terjadi macet di Jalan Jensud. Jika arus mudik landai, jalur akan dibuka kembali. Djoko mengatakan, di sepanjang Jalan Pemuda sudah dipasang rambu-rambu penunjuk jalan agar pengguna jalan tidak tersesat masuk perkampungan.
“Jalan Pemuda ke arah barat “menthok” kan sudah jalan lingkar barat yang searah dari arah selatan. Tinggal ikuti arus saja sudah sampai di lampu merah Kejaksaan dan masuk Jalan Jensud lagi,” katanya.
Djoko mengakui, selain di depan pasar, kemacetan juga terjadi setiap antre di lampu merah. Sebagai antisipasi, biasanya ada petugas polisi yang mengatur arus lalu lintas. Hal itu dibenarkan Kasatlantas Polres Sukoharjo AKP Zamroni. Menurutnya, pada saat arus mudik cukup padat, ada petugas yang “standby” di setiap lampu merah.
Menurutnya, petugas tersebut mengatur arus lalulintas tanpa mengacu pada lampu pengatur lalu lintas. Hal itu dilakukan untuk mengatasi kemacetan panjang di setiap lampu merah. “Yang padat kan hanya dari arah utara. Kalau dari simpang lain sepi, arus lalin dari arah utara diprioritaskan,” ujarnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar