Sisi Lain Pelaksanaan TMMD Reguler Ke-104 di Desa Celep, Sukoharjo

Anggota Satgas TMMD Reguler Ke-104 saat mengunjungi kegiatan Posyandu di Desa Celep.

Sukoharjonews.com (Nguter) – Desa Celep, Kecamatan Nguter, Sukoharjo boleh berbangga karena menjadi lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke-104 tahun 2019. Pasalnya, jarang-jarang Sukoharjo menjadi lokasi TMMD Reguler. Selama ini, TMMD yang rutin digelar tiap tahun biasanya merupakan program TMMD Sengkuyung. TMMD Reguler menjadi istimewa karena sasaran fisik yang dikerjakan lebih banyak dengan anggaran yang lebih besar pula.


Meski sasaran utama TMMD Reguler adalah menyelesaikan sejumlaj program fisik, ada banyak hal yang dilakukan anggota Satgas TMMD Reguler Ke-104 ini. Disisi lain dari TMMD tersebut salah satunya kepedulian anggota Satgas TMMD pada warga. Dengan kata lain, Satgas TMMD Reguler tidak hanya fokus pada penyelesaian proyek fisik saja. Tapi, juga melakukan kegiatan yang sifatnya “human interest”.

Seperti yang dilakukan anggota Satgas TMMD Reguler Ke-105 Sertu Yatmo menyempatkan diri untuk mengunjungi kegiatan Posyandu yang ada di Desa Celep. Progam Posyandu ini salah satunya untuk memperbaiki dan menjaga daya tahan tubuh anak di usia dini. Sertu Yatmo menuturkan, Posyandu yang dia kunjungi memiliki sasaran ibu hamil, anak balita, anak-anak usia pertumbuhan, serta lansia.

“Dari kunjungan tersebut terlihat jika animo masyarakat yang datang ke Posyandu cukup besar karena antreannya panjang juga,” ujarnya, Selasa (5/3).

Mbah Marmi, 75, hidup seorang diri karena keempat anaknya pergi merantau sehingga butuh perhatian lebih dan dikunjungi anggota Satgas TMMD Reguler Ke-104.

Kepedulian anggota Satgas TMMD juga terlihat dalam kunjungan Kopda Nur Hantoro. Anggota Satgas TMMD Reguler dari Yonif 403/WP tersebut mengunjungi Mbah Marmi, 75. Kopda Nur Hantoro mengunjungi Mbah Marmi yang selama ini hidup seorang diri di rumah yang sangat sederhana dengan kondisi ekonomi yang terbatas. Menurutnya, Mbah Marmi butuh perhatian lebih karena sudah tidak bisa berjalan akibat sakit.

“Dalam aktivitas sehari-hari, Mbah Marmi ini jalan ngesot atau merangkak pelan. Jelas sekali butuh perhatian. Kedatangan saya ingin menghibur Mbah Marmi,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam kunjungan tersebut dirinya juga mengajak petugas kesehatan Desa Celep untuk memeriksa kondisi Mbah Marmi. Dia berharap ke depan Pemerintah Desa Celep lebih peduli dengan kehidupan Mbah Marmi dan warga lansia lainnya. Khususnya yang tinggal seorang diri. Dalam kesempatan itu, Mbah Marmi mengaku dirinya memiliki empat anak dan keempatnya pergi merantau. Mbah Marmi mengaku anak-anaknya tersebut sudah lama tidak pulang untuk menengok dirinya. (nano sumarno)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar