Sukoharjonews.com – Sayur kol sudah biasa menjadi salah satu lalapan pendamping makanan Indonesia, seperti ayam goreng atau pecel lele. Makanan tersebut bahkan terasa tidak lengkap tanpa adanya kol yang menambah cita rasa masakan.
Dilansir dari Beautynesia , Kamis (16/62023), Penyajian biasanya melibatkan kol atau kubis yang dicuci terlebih dahulu, dipotong kecil-kecil, lalu dihidangkan baik mentah maupun digoreng hingga layu atau berwarna agak kecoklatan. Kol goreng inilah yang biasa difavoritkan untuk dikonsumsi, terlebih karena rasanya enak.
Namun dengan kenikmatan kol goreng tersebut, bahaya juga mengikuti. Seperti yang kita ketahui, makanan gorengan tidak baik untuk tubuh. Bahkan, dokter spesialis secara spesifik menjelaskan bahwa tidak ada khasiat yang dimiliki kol goreng. Berikut penjelasannya.
Menggoreng Sayuran Merusak Gizi
Dokter spesialis gizi klinis Maya Surjadjaja menerangkan sayuran jenis apa pun akan kehilangan manfaatnya jika digoreng. Hal ini disebabkan proses pemanasan akibat digoreng hanya akan merusak nilai gizi yang awalnya terkandung dalam sayuran tersebut, seperti kandungan vitamin dan antioksidan. Semakin lama pemanasan, semakin berkurang pula zat gizi di dalamnya.
Ia juga menjelaskan bagaimana proses perusakan yang membuat kol goreng berbahaya itu terjadi dalam 2 tahapan. Pertama, proses dehidrasi di mana kelembapan dalam makanan berkurang seraya pemanasan. Tahapan selanjutnya adalah proses penyerapan minyak ke dalam makanan itu sendiri.
Selain tidak bergizi, ternyata masih ada lagi alasan yang menyebabkan kol jadi bahaya akibat pemasakan.(patrisia argi)
Facebook Comments