Sukoharjonws.com – Paprika (Capsicum annum L.) menawarkan berbagai manfaat kesehatan, termasuk mengandung nutrisi penting, mendukung kesehatan mata, dan mencegah anemia. Warna sayuran cerah dari keluarga Solanaceae ini berubah tergantung pada tingkat kematangannya. Paprika hijau adalah yang paling belum matang dan memiliki rasa yang lembut dan sedikit pahit. Paprika kuning, oranye, ungu, dan merah, yang terkadang disebut paprika manis, adalah yang paling matang dan memiliki rasa manis dan buah.
Dikutip dari Heatlh, Selasa (7/1/2025), Paprika dapat dimakan mentah atau dimasak, menjadikannya makanan yang sangat serbaguna dan tambahan bergizi untuk diet seimbang. Selain itu, paprika mengandung banyak vitamin, mineral, dan antioksidan yang menawarkan banyak manfaat kesehatan bagi seluruh tubuh.
1. Mendukung Kesehatan Mata
Paprika merupakan sumber lutein dan zeaxanthin yang sangat baik, karotenoid yang dapat bermanfaat bagi kesehatan mata melalui berbagai mekanisme. Lutein dan zeaxanthin merupakan komponen utama pigmen makula mata, sehingga sangat penting untuk kesehatan mata.
Penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen lutein harian dapat meningkatkan kepadatan optik pigmen makula dan meningkatkan fungsi visual pada pasien dengan tanda-tanda awal degenerasi makula terkait usia. Penelitian juga menunjukkan bahwa asupan lutein, zeaxanthin, dan karotenoid lainnya yang lebih tinggi dapat menghasilkan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia lanjut dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, pola makan yang kaya lutein dan zeaxanthin dapat menjadi strategi pencegahan untuk mengurangi terjadinya degenerasi makula terkait usia. Beberapa buah dan sayuran mengandung karotenoid ini, tetapi paprika sangat tinggi kandungannya.
2. Membantu Mencegah Anemia
Anemia ditandai dengan kekurangan hemoglobin—sel darah merah sehat yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan berbagai defisit fungsional, termasuk masalah gastrointestinal, kelelahan, gangguan kekebalan tubuh, kontrol suhu tubuh yang buruk, dan penurunan fungsi kognitif. Sayangnya, anemia merupakan diagnosis umum yang biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Zat besi merupakan komponen penting hemoglobin, yang mentransfer oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Paprika mengandung zat besi dalam jumlah yang mengesankan dan kaya akan vitamin C, menjadikannya makanan yang sangat baik untuk mencegah anemia defisiensi besi.
Satu paprika merah besar mengandung 0,705 miligram zat besi, sekitar 4% dari asupan yang direkomendasikan untuk wanita dewasa dan 9% untuk pria dewasa.34 Namun, porsi paprika yang sama juga mengandung 210 miligram vitamin C, yang lebih dari dua kali lipat jumlah harian yang direkomendasikan.
Vitamin C juga meningkatkan penyerapan zat besi nabati, yang selanjutnya meningkatkan efeknya.5 Paprika segar merupakan makanan yang sangat baik bagi mereka yang berisiko anemia, termasuk anak kecil, wanita usia reproduksi, dan wanita hamil.
3. Mengandung Antioksidan
Paprika kaya akan antioksidan, termasuk vitamin A dan vitamin C, beta karoten, dan senyawa fenolik asam dan netral lainnya. Bersama-sama, komponen-komponen penting ini membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel oksidatif.6 Antioksidan dalam paprika dapat membantu mencegah kondisi peradangan tertentu, seperti beberapa jenis kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit neurologis.
Yang menarik, penelitian menunjukkan bahwa paprika kuning memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dari semua varietas. Namun, paprika warna apa pun merupakan tambahan yang sangat baik untuk diet yang bertujuan untuk melawan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif.
4. Mengurangi Peradangan
Paprika mengandung senyawa yang mengesankan, seperti vitamin C dan beta-cryptoxanthin, yang telah dikaitkan dengan berbagai sifat antiperadangan. Paprika juga kaya akan antioksidan, seperti quercetin dan luteolin.7 Nutrisi yang kuat ini dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan radang sendi, sehingga mengurangi keparahan gejala dan meredakan ketidaknyamanan kronis.
Memasukkan paprika ke dalam pola makan yang seimbang memberikan nutrisi bermanfaat yang dapat mendukung upaya untuk mengelola gejala radang sendi. Namun, untuk mendapatkan kelegaan yang maksimal, penting untuk menyertakan berbagai makanan antiperadangan dan mengikuti saran medis dari penyedia layanan kesehatan Anda.
Fakta Gizi
Paprika adalah sayuran rendah kalori dengan profil nutrisi yang mengesankan. Sebagian besar kalorinya berasal dari kandungan karbohidratnya, tetapi paprika juga mengandung sedikit protein dan lemak. Meskipun sebagian besar terdiri dari air, paprika mengandung banyak nutrisi kuat yang mendukung banyak manfaat kesehatan.
Efek Samping Makan Paprika
Meskipun paprika umumnya dianggap aman untuk orang dewasa sehat pada umumnya, paprika dapat memicu efek samping pada beberapa orang. Meskipun sangat jarang, beberapa orang alergi terhadap paprika. Penelitian telah menemukan bahwa mereka yang memiliki alergi serbuk sari mungkin sensitif terhadap senyawa dalam paprika karena reaksi silang alergi.
Mengonsumsi paprika dalam jumlah banyak juga dapat menyebabkan gas atau kembung karena kandungan seratnya yang tinggi. Perhatikan ukuran porsi Anda, dan diskusikan potensi masalah apa pun dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli diet terdaftar.
Tips Mengonsumsi
Paprika dapat dinikmati segar atau disertakan dalam berbagai resep. Pertimbangkan tips berikut saat memasukkan paprika ke dalam diet seimbang.
– Tambahkan ke berbagai hidangan: Masukkan irisan paprika ke dalam salad, tambahkan ke sandwich, atau campurkan ke dalam telur, pasta, atau hidangan tumis.
– Bereksperimenlah dengan warna yang berbeda: Paprika tersedia dalam berbagai corak. Paprika hijau rasanya lebih pahit, sedangkan paprika kuning, merah, merah, oranye, dan ungu rasanya lebih manis.
– Jaga kesegarannya lebih lama: Pastikan paprika kering sebelum memasukkannya ke dalam lemari es. Kemudian, masukkan ke dalam kantong jala atau plastik terbuka dan simpan di laci dengan kelembapan rendah.
– Melembutkan tekstur renyahnya: Tumis paprika dalam wajan dengan bumbu rendah garam atau paprika lainnya.
– Cobalah paprika panggang: Olesi paprika dengan minyak zaitun dan letakkan langsung di rak. Panggang tanpa penutup hingga kulitnya hangus dan dagingnya empuk. Angkat dari api, bungkus dengan aluminium foil, dan diamkan selama sekitar 15 menit. (nano)
Tinggalkan Komentar