Sukoharjonews.com – Jika Anda atau keluarga terserang stroke, sangat penting untuk segera datang ke IGD rumah sakit untuk mendapatkan penanganan agar tidak berdampak pada organ tubuh lainnya.
Dilansir dari Siloam Hospital, Rabu (22/11/2023) ada beberapa jenis stroke yang ada , dengan bermacam gejala dan tnda yang berbeda, tentunya kalian perlu tahu apa saja jenis dan cara penanganannya, simak berikut ini:
Jenis Stroke dan Penyebabnya
Berdasarkan kondisinya, stroke terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Stroke Iskemik
Stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat atau menyempit karena pembekuan darah.
2. Stroke Hemoragik
Berbeda dengan stroke iskemik, stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di bagian otak mengalami kebocoran atau pecah. Biasanya kebocoran ini disebabkan karena pembuluh darah sudah dalam kondisi rentan sehingga tidak dapat mengalirkan darah ke otak lagi.
Stroke hemoragik bisa menyebabkan seseorang mengalami koma, bahkan kematian jika perdarahan tersebut tidak segera dihentikan. Perdarahan hemoragik terdiri dari dua jenis, yaitu pendarahan intraseberal dan subarachnoid.
Pengobatan Stroke Berdasarkan Jenisnya
Setiap jenis stroke mendapatkan penanganan atau pengobatan yang berbeda disesuaikan dengan jenis kondisi dan penyebabnya.
1. Penyuntikan rtPA
rtPA (recombinant tissue pasminogen activator) disuntikkan melalui infus dengan tujuan agar darah bisa dialirkan kembali secara normal. Penyuntikan ini tidak bisa dilakukan kepada semua pasien dan diperlukan prosedur khusus. Suntikan tRPA hanya dapat diberikan kepada pasien yang mendapat penanganan dalam waktu 3 hingga 4,5 jam setelah mengalami serangan stroke iskemik.
2. Antikoagulan
Pemberian antikoagulan seperti heparin pada pasien yang mengalami gejala awal stroke juga dapat dilakukan agar pembekuan darah tidak terjadi. Akan tetapi, pemberian obat ini biasanya hanya diberikan untuk penderita yang mengalami gangguan irama jantung.
3. Antihipertensi
Tekanan darah yang cukup tinggi menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami stroke. Untuk itu, pemberian obat antihipertensi dilakukan demi mengembalikan tekanan darah menjadi normal dan mencegah terulangnya serangan stroke.
4. Operasi
Dalam banyak kondisi, serangan stroke tidak menyebabkan kerusakan otak yang signifikan sehingga dapat dipulihkan dengan konsumsi obat dan terapi lainnya. Namun, dalam beberapa kasus terutama stroke hemoragik, operasi perlu dilakukan akibat perdarahan hebat untuk mengurangi tekanan darah atau memperbaiki pembuluh darah yang pecah. (patrisia argi)
Tinggalkan Komentar