Sukoharjonews.com – Berbagai hal mengenai Korea Selatan berhasil mencuri perhatian beberapa tahun belakangan ini. Mulai dari industri hiburan, serial drama dan film, destinasi wisata, kebudayaan tradisional, kuliner, dan berbagai aspek lainnya dari negeri Ginseng tersebut.
Dilansir dari The Korean Times, Sabtu (22/7/2023), banyak orang-orang dari berbagai negara hendak mengunjungi Korea Selatan untuk berlibur, mencari pekerjaan, menempuh pendidikan, hingga mempertimbangkan untuk tinggal di sana.
Namun, tak selalu indah dan mewah layaknya kerap ditunjukkan dalam serial drama Korea ataupun film, kehidupan di Korea Selatan juga memiliki beberapa ‘sisi gelap’ yang belum banyak diketahui.
1. Ada ‘Korean Beauty Standard’
Korean beauty standard atau ‘standar kecantikan Korea’ menjadi salah satu istilah populer tak hanya di negara asalnya, namun juga dikenal hingga negara-negara lainnya,
Di setiap negara tentunya memiliki standar kecantikan yang berbeda, begitu pula di Korea Selatan. Namun, standar kecantikan di negeri Ginseng tersebut bisa dibilang cukup ketat.
Melansir The Korean Times, beberapa aspek Korean beauty standard bagi perempuan ialah memiliki bentuk tubuh langsing, kulit cerah dan flawless, dagu yang runcing, kelopak mata ganda, dan masih banyak lagi.
Tak hanya perempuan, terdapat juga Korean beauty standard untuk pria seperti tuntutan memiliki bentuk tubuh spesifik yang tidak terlalu berisi atau terlalu kurus. Sayangnya, keberadaan Korean beauty standard tersebut tak bisa selalu diikuti semua orang.
Beberapa orang tertentu bisa melakukan berbagai tindakan untuk dapat memenuhi kriteria standar kecantikan tersebut, meskipun hal tersebut tidak ‘wajib’ dilakukan.
Berdasarkan survei oleh Gallup Korea di 2015, perempuan-perempuan di Korea dengan rentang usia 19 hingga 29 tahun melakukan operasi plastik. Hal ini juga dipengaruhi karena self-esteem yang rendah dan kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan penampilan orang lain.
2. Tingkat Bunuh Diri yang Tinggi
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi. Bahkan pada 2019 lalu, Korea Selatan menjadi negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi nomor empat melansir Asia Times.
Bahkan, para selebriti negeri Ginseng yang dikenal memiliki kehidupan mewah serta popularitas pun sayangnya memilih cara tragis tersebut untuk mengakhiri hidupnya. Selain selebriti atau sosok kenamaan lainnya, warga biasa pun tak lepas dari tragedi bunuh diri yang disebabkan berbagai hal.
Namun, berdasarkan data dari 2015 hingga 2018 dari Korea Psychological Autopsy Center menemukan jika lebih dari 80% penyebab bunuh diri masyarakat Korea adalah masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan masih banyak lagi.
3. Fenomena Bullying yang ‘Menjamur’
Kerap menjadi salah satu plot di serial drama maupun film Korea, fenomena bullying juga banyak terjadi di negara asalnya bahkan hingga kini. Tak hanya dilakukan oleh masyarakat biasa, beberapa sosok selebriti turut menjadi tersangka pelaku perundungan semasa sekolah.
Berdasarkan catatan penelitian dari Hyojin Koo, Universitas Woosuk, tindakan bullying di Korea Selatan sendiri sudah ada sejak zaman kerajaan, tepatnya di masa dinasti Chosun.
Bullying di Korea Selatan pun tak hanya terjadi di lingkungan sekolah, namun juga di lingkungan kerja ataupun kawasan wajib militer seperti yang dilukiskan dalam drama Korea D.P (2021).
Korea Selatan dikenal memiliki orang-orang yang kompetitif di berbagai aspek. Mulai dari pendidikan, status sosial, dan lainnya. Namun, salah satu yang sangat kompetitif adalah bidang pendidikan.
Selain menyajikan fasilitas pendidikan yang mumpuni dan tergolong elite, banyak anak-anak muda Korea Selatan yang berjuang keras untuk bisa masuk ke sekolah menengah atau universitas elite.
Namun, hal tersebut justru bisa memicu seseorang melakukan berbagai tindakan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, seperti yang dilukiskan dalam persaingan anak-anak sekolah di drama seperti Sky Castle (2018) atau The Penthouse (2020).
4. Sisi Gelap di Industri Hiburan
Meskipun terlihat mewah dan gemerlap, para selebriti Korea Selatan yang menempuh karier di industri hiburan tak selamanya bahagia, Beauties. Selain harus menjalani proses trainee yang cukup panjang seperti para idol K-Pop, mereka juga dihadapkan dengan beberapa perilaku penggemar yang terlalu obsesif atau sasaeng.
Selain itu, cancel culture yang beredar pun turut mempengaruhi reputasi sang selebriti. Melansir Korea Joongang Daily, para selebriti Korea tak hanya menjadi sosok di dunia entertainment yang menghibur dengan akting ataupun musik mereka, namun juga menjadi figur contoh bagi publik.
Jika mereka melakukan tindakan yang menurut publik tak sesuai seperti terlibat kontroversi, sikap yang tidak menunjukkan sopan santun, hingga skandal yang menimbulkan pro kontra, maka reputasi mereka bisa hilang dalam sekejap akibat cancel culture.(cita septa)
Tinggalkan Komentar