Simak 3 Kebiasaan Ini Membedakan Orang yang Berprestasi Tinggi dengan Lainnya

Kebiasaan orang berprestasi. (Foto : Unplash)

Sukoharjonews.com – Semua pikiran, kata-kata, tindakan, serta kebiasaan akan memengaruhi kualitas kehidupan seseorang. Terus-terusan menunjukkan perilaku negatif akan membuatmu menderita di masa depan.


Dilansir dari Inc, Rabu (3/5/2023), mencoba membiasakan diri untuk melakukan hal yang benar secara terus-menerus akan membuatmu memetik hasilnya pada akhirnya, jika kamu ingin menjadikan dirimu sebagai orang yang berprestasi tinggi, kamu bisa lakukan kebiasaan yang membedakanmu dengan orang lainnya ini.

Menyatakan Keinginan kepada Orang Lain dengan Jelas
Jude McColgan, CEO dari Midaxo, berkata bahwa hal penting yang ia lakukan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik adalah dengan cara menuliskan apa yang diharapkannya dari anak buahnya.

Ia selalu berusaha untuk berkomunikasi dengan jelas atau menuliskan sesuatu untuk anak buahnya, entah dengan mengirim agenda sebelum meeting, mengirimkan email follow up setelah diskusi untuk menentukan langkah berikutnya, atau berbagi opini jujurnya mengenai bisnis.

Tulisan itu akan diberikannya kepada bawahannya setiap hari sehingga mereka lebih memahami apa yang diharapkan dari mereka agar tim menjadi sukses. Hal ini bisa membantu semua orang bekerja dengan lebih efektif sekaligus menciptakan atmosfer kerja yang menyenangkan.


Merencanakan Kegiatan yang Harus Diprioritaskan
Pascal Zuta, orang yang berprestasi sebagai salah satu pendiri dan anggota dewan direksi dari GYANT, perusahaan pengelola hubungan dan koneksi pasien berbasis AI, menyatakan bahwa ia menggunakan waktu 15 menit ketika orang di rumahnya sedang tidur untuk melakukan latihan mental.

Sambil menyiapkan kotak bekal siang dan jajanan untuk anak-anaknya, ia membuat dua kelompok daftar tugas, satu daftar berisi hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari yang perlu ia perhatikan serta satu daftar lain yang berisi tugas-tugas yang mendesak.

Pada akhirnya, kegiatan atau sesuatu yang masuk dalam dua list sekaligus akan menjadi prioritasnya dalam hari itu. Melakukan manajemen waktu ketika otak masih segar akan membuat seseorang bisa menetapkan tujuan realistis yang perlu dicapai dan bisa memberi nilai tambah bagi kehidupan personal maupun profesionalnya.


Mendengarkan dengan Seksama
Craig Maloney, Wakil Presiden Eksekutif dari Benefitfocus berusaha untuk mendengarkan dengan saksama, mengajukan pertanyaan, hingga mengingat ketertarikan orang lain atau lawan bicaranya dalam sebuah pembicaraan.

Tujuan yang ingin diraihnya dari melakukan kebiasaan baik itu adalah untuk membuat setiap perbincangan yang ia lakukan lebih personal. Pada akhirnya, hal itu akan menjadi dasar untuk membangun sebuah hubungan.

Fokusnya untuk menciptakan koneksi personal ini membuatnya memiliki hubungan yang kuat di lingkungan kerja, mendapat kepercayaan dari orang di sekitarnya, dan berkesempatan untuk menjalin kerja sama yang menguntungkan.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *