Serba-serbi Sindrom Baby Blues Usai Melahirkan, yang Kerap Diabaikan

Baby blues. (Foto : Pinterest)

Sukoharjonews.com – Beberapa hari yang lalu ada video viral mengenai seorang ibu diduga melakukan percobaan bunuh diri bersama bayinya di rel kereta api. Dikabarkan bahwa sang ibu mengalami stres dan depresi.

Dilansir dari Healthline, Minggu (10/9/2023) ,Baby Blues Syndrome (BBS) terjadi ketika seorang perempuan mengalami perubahan suasana hati seperti perasaan sedih dan juga gundah setelah melahirkan. Kondisi ini juga dikenal dengan postpartum distress syndrome.

sekitar 80 persen ibu mengalami baby blues di mana kondisi ini berlangsung hingga selama dua minggu dengan periode singkat. Mereka mengalami rasa cemas, sedih, dan stres.

Usai melahirkan, biasanya tubuh sang ibu mengalami fluktuasi hormon yang ekstrem ketika memulihkan diri sambil merawat bayi. Belum lagi ada keinginan mengecilkan rahim dan perut ke ukuran normal dan juga mendorong laktasi. Oleh karena perubahan hormon itulah yang bisa memengaruhi kondisi pikiran si ibu.

Penyebab dan Gejala Sindrom Baby Blues Usai Melahirkan
Berdasarkan American Pregnancy Association, untuk penyebab pasti timbulnya sindrom baby blues masih belum diketahui hingga saat ini. Salah satu penyebabnya karena adanya gangguan tidur yang tidak teratur hingga itu mengganggu rutinitas dan gaya hidup yang memicu emosi.

Ada beberapa gejala baby blues yang akan timbul dalam empat atau lima hari pascamelahirkan bayi. Beberapa gejala tersebut antara lain:

-Menangis tanpa alasan
-Mudah emosi
-Merasa cemas, sedih, dan gelisah
-Ada perasaan tidak sabar
-Sulit untuk berkonsentrasi dan mudah lelah
-Mengalami insomnia

Gejala-gejala di atas tadi berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam lamanya setiap hari. Meskipun begitu gejala ini bakal menghilang dalam 14 hari terhitung usai melahirkan.

Apabila gejala ini tidak hilang lebih dari dua minggu, sang ibu harus segera mengunjungi dokter atau berkonsultasi dengan psikolog agar tidak semakin memburuk.

Baby Blues Juga Bisa Dialami Pria
Selain perempuan, sindrom baby blues ternyata juga bisa dialami pria. Para ayah pun juga bisa mengalami kecemasan dan ada perasaan takut ketika memiliki anak pertama kalinya.

Namun, baby blues yang dialami sang ayah tentu berbeda dengan yang dialami ibu. Biasanya kondisi yang terjadi pada ayah lebih lambat sekitar satu hingga enam bulan pasca memiliki anak yang baru lahir.

Ada perasaan takut dengan biaya tambahan pengeluaran hingga enggan untuk saling berbagi perasaan setelah anak lahir. Hal itu didukung dengan tindakan ayah. Dimulai dirinya kehilangan minat melakukan sesuatu yang disukainya, selalu bekerja sepanjang waktu, hingga menarik diri dari keluarga dan teman-temannya.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar