Ragam  

Serangan Kera Liar Batu Seribu Diprediksi Makin Ganas di Musim Kemarau

Serangan kawanan kera liar di Kecamatan Bulu diprediksi makin ganas memasuki musim kemarau ini. (Dok)

Sukoharjonews.com (Bulu) – Memasuki musim kemarau ini, serangan kawanan kera liar dari perbukitan Batu Seribu Kecamatan Bulu diprediksi makin ganas. Pasalnya, diprediksi kawasan perbukitan mulai kering sehingga stok makanan kera juga habis sehingga kera pun turun gunung mencari makan. Akibatnya, tanaman pangan milik masyarakat jadi sasaran kawasan kera liar.



“Musim hujan saja kawanan kera juga turun, apalagi musim kemarau, pasti lebih ganas lagi,” ujar Kepala Desa Tiyaran, Sunardi, Sabtu (1/7/2020).

Menurutnya, sekarang ini serangan kera tidak lagi hanya saat musim kemarau saja. Pasalnya, saat musim hujan lalu kawanan kera juga masih turun gunung. Sunardi memprediksi jumlah populasi kera liar makin banyak sehingga turun gunung setiap saat, tidak hanya di musim kemarau saja. Sehingga, stok makanan diatas bukit tidak sebanding dengan populasi kera yang kemudian mencari makan ke permukiman warga.

Akibatnya, tenaman palawija warga di kebun atau ladang habis diserbu kawanan kera liar tersebut. Berbagai jenis tanaman palawija seperti singkong, ketela, jagung, kacang bahkan jenis buah seperti pepaya, mangga, jambu rusak diserang kawanan kera. “Biasanya kalau turun gunung selalu bersama-sama dalam sebuah kawanan, tidak sendiri-sendiri,” ujar Sunardi.

Selama ini, serangan kera liar tersebut membut resah masyarakat karena tidak berani menghalaunya. Sunardi mengaku, serangan kawanan kera liar hampir terjadi merata disemua dewa di wilayah Kecamatan Bulu khususnya dibawah pegunungan Batu Seribu, Bulu. Berbagai upaya bersama sudah dilakukan sejumlah pemerintah desa mengingat tingkat keresahan warga sekarang terus meningkat.

Sunardi mengaku, salah satu upaya yang sering dilakukan adalah menanam pohon buah dalam program penghijauan saat musim hujan. Sedangkan rencana mengantisipasi kera liar tersebut akan melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk membantu menangkap dan mengurangi populasi kera liar. (erlano putra)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *