Sukoharjonews.com – Kasus kekerasan di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) terjadi di Ponpes Tahfidz Az-Zayadiyy Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Salah seorang santri bersama Abdul Karim Putra Wibowo diketahui meninggal dan diduga dianiaya seniornya.
Terkait kasus itu, pengelola ponpes tidak bersedia memberikan klarifikasi dan memilih bungkam. Wartawan yang datang ke Ponpes untuk meminta keterangan pihak Ponpes tidak mendapatkan klarifikasi apapun.
Salah seorang petugas keamanan Ponpes Tahfidz Az-Zayadiyy yang tak mau disebutkan namanya meminta untuk langsung ke Polres Sukoharjo. “Langsung ke Polres Sukoharjo saja,” ujarnya singkat.
Untuk diketahui, seorang santri Abdul Karim Putra Wibowo, warga Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo meninggal diduga akibat dianiaya seniornya. Ayah korban, pun ingin agar pelaku diadili agar kejadian serupa tidak terulang.
“Bukan karena saya dendam. Saya ingin kasus yang menimpa anak saya yang terakhir. Jangan ada lagi,” ungkapnya.
Ia pun tak ingin ada stigma negatif terhadap pondok pesantren. Ia hanya ingin kasus serupa tidak terulang.
Persoalan yang menewaskan Abdul Karim Putra Wibowo, santri SMP Pesantren Tahfidz Ponpes Az-Zayadiyy, Sanggrahan, Sukoharjo terbilang sepele. Seniornya diduga menganiaya korban lantaran persoalan rokok.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Dimas Bagus Pandoyo meminta untuk menunggu keterangan dari Kapolres yang saat ini perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah, menuju Kabupaten Sukoharjo.
“Nanti sore saja, nunggu Kapolres pulang dari Semarang,” ujarnya. (nano)
Facebook Comments