Sukoharjonews.com – Siapa sangka jika hobi sejak kecil justru menjadi pekerjaan yang ditekuni hingga. Itulah yang dialami oleh Ahmad Dumadi, 40, warga Dukuh Kauman, Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Hobinya akan tanaman bonsai justru menjadi mata pencahariannya saat ini.
Ahmad menurutkan, hobi akan seni pembentukan bonsai sudah dia tekuni SMP pada tahun 1983 hingga sekarang. Ahmad mengaku seni pembentukan bonsai dipelajari secara otodidak. Menurutnya, untuk membentuk sebuah tanaman bonsai dibutuhkan kesabaran dan keuletan.
“Memang harus sabar dan ulet. Kalau tidak sabar bonsai tidak akan jadi,” ujarnya, Minggu (24/12/2023).
Untuk membuat sebuah bonsai, lanjutnya, diawali dengan cara pemangkasan tanaman, pembentukan cabang pohon dengan cara melilit cabang menggunakan kawat, teknik cangkok batang untuk menumbuhkan akar baru serta penggantian pot dan tanah secara berkala dan diiringi penyiraman tanaman.
“Tahap-tahap pembuatan pohon bonsai ini membutuhkan waktu yang cukup lama, dalam kurun waktu satu bulan, Itupun juga tergantung besar kecilnya pohon bonsai yang dibuat,” ujarnya.
Di usia 40 ini, Ahmad tetap menjadi penggiat tanaman bonsai. Dengan kegigihannya, hobinya tersebut dapat menjadi mata pencaharian hingga saat ini. Pembuatan tanaman bonsai ini berada di area rumahnya.
Sebagai kepala rumah tangga, Ahmad terus melanjutkan hobinya ini menjadi sebuah usaha hingga dikenal oleh masyarakat setempat. Usaha ini menerima order dari konsumen secara fleksibel. Usaha ini ditekuni dan dapat menjadi tulang punggung untuk keluarganya.
Ahmadmengaku, usaha tanaman bonsai memiliki keunggulan yang tak lekang oleh waktu, pohon yang bisa dijadikan bonsai sangat beragam. Seperti Ringin Dolls, Pohon Sancang, Anting Puteri, dan lainnya. Terkait harga sendiri, Ahmad mengaku tergantung pada besar atau kecilnya pohon bonsai, serta tingkat kerumitan rangkaian pohon.
“Kalau soal harga tergantung besar kecil pohon, tingkat kerumitan, bentuk, dan lainnya,” tambah Ahmad. (khofifah-mg4/nano)
Tinggalkan Komentar