Satu Pasien Corona Meninggal di Solo, IDI Sukoharjo Bagikan 1.000 Botol Hand Sanitizer

Ketua IDI Sukoharjo Iskandar ikut turun ke jalan membagikan “hand sanitizer” di simpang lima, Jumat (13/3/2020).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo melakukan kampanye pencegahan penularan “Corona Virus Disease” (COVID) 19 atau Virus Corona pada masyarakat. Kampanye dilakukan di jalan sekaligus pembagian “hand sanitizer” gratis untuk pengguna jalan. IDI Sukoharjo membagikan 1.000 botol “hand sanitizer” untuk pencegahan penularan Virus Corona. Aksi dilakukan di simpang lima dan diikuti puluhan anggota IDI.


“Sudah ada informasi jika satu pasien Corona meninggal di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo, untuk itu IDI Sukoharjo turun ke jalan melakukan kampanye pencegahan penularan Virus Corona,” ujar Ketua IDI Sukoharjo, Iskandar, Jumat (13/3/2020).

Menurutnya, apa yang dilakukan IDI Sukoharjo tersebut sebagai bentuk kewaspadaan agar tidak ada warga Sukoharjo yang terjangkit Corona. Iskandar mengatakan, salah satu pencegahan yang cukup efektif adalah membersihkan tangan dengan “hand sanitizer”. Untuk itulah IDI membagikan “hand sanitizer” pada masyarakat. Harapannya, masyarakat membudayakan membersihkan tangan.

“Membersihkan tangan yang baik dengan mencuci tangan dengan sabun. Yang cukup efektif dan mudah adalah membersihkan tangan dengan “hand sanitizer ini. Kami harap masyarakat semakin mengerti bagaimana mencegah penuluaran Corona,” ujarnya.

Iskandar juga mengatakan, upaya lain yang dilakukan IDI Sukoharjo adalah dengan menggelar seminar untuk para dokter tentang virus Corona. Pasalnya, dokter adalah ujung tombak dalam penanganan virus Corona. Diharapkan dengan seminar tersebut dokter di Sukoharjo semakin paham bagaimana menangani pasien Corona. “Rencananya kami juga akan mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi pencegahan penularan virus corona,” ujarnya.

Ketua Panitia Kegiatan, Agus Kristiano menambahkan, yang perlu menjadi perhatian masyarakat saat ini adalah meningkatkan kesadaran cuci tangan dengan sabun. Menurutnya, selama ini kasus Corona yang terjadi sudah jelas klasternya sehingga jelas pula penanganannya. “Yang perlu diwaspadai itu ketika ada warga yang terkena Corona tapi tidak diketahui riwayatnya sehingga tidak diketahui pula dimana tertularnya,” ujarnya.

Agus juga mengatakan, ketika ada warga yang terduga Corona, penanganannya sudah jelas langsung masuk isolasi sehingga tidak menular ke warga lain. “Perlu waspada tapi tidak perlu phobia. Yang jelas pencegahan harus dilakukan dimana salah satunya dengan budaya cuci tangan dengan sabun,” tandasnya. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar