Sambut Nataru 2024/2025, ASDP Siapkan Layanan Prima untuk Penyeberangan Jawa-Bali

PT ASDP Indonesia Ferry memaksimalkan layanan peyebrangan Jawa-Bali menjelang puncak musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. (Foto: Dok PT ASDP Indonesia Ferry)

Sukoharjonews.com (Jakarta) – Dalam rangka menyambut puncak musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry memastikan kesiapan layanan dan fasilitas di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Sebagai penghubung utama antara Jawa dan Bali, ASDP mengoptimalkan berbagai aspek operasional untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pengguna jasa.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan langkah strategis telah diambil guna mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode ini. “Kami telah memperluas sistem pembelian tiket online Ferizy, menyiapkan kapal berkapasitas besar, meningkatkan fasilitas pelabuhan,” jelasnya, dikutip dari laman KabarBUMN, Jumat (22/11/2024).

Ia menambahkan, ASDP juga bekerjasama dengan stakeholder terkait dalam penerapan delaying system untuk mengatur arus kendaraan menuju pelabuhan. Di lintasan Ketapang-Gilimanuk, terdapat sekitar 57 kapal dan 16 dermaga yang siap beroperasi.

Salah satu kapal andalan, KMP Jatra II, yang dioperasikan ASDP mampu mengangkut hingga 100 kendaraan dalam satu kali perjalanan. Selain itu, ASDP juga mengajukan tiga kapal tambahan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk mendukung operasional. Shelvy menegaskan pengaturan jadwal kapal merupakan kewenangan BPTD sebagai regulator.

“ASDP bertugas memastikan kesiapan fasilitas pelabuhan serta memberikan pelayanan prima bagi pengguna jasa,” jelasnya.

Kolaborasi erat dengan BPTD memungkinkan pengaturan operasional armada yang lebih fleksibel, terutama saat puncak arus mudik pada 20-21 dan 24 Desember 2024, serta arus balik pada 29-30 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.

Fasilitas pelabuhan ditingkatkan
Di Pelabuhan Ketapang, kapasitas parkir mencapai 1.670 kendaraan kecil dengan dukungan 26 loket, 110 CCTV, dan posko kesehatan. Sementara di Gilimanuk, kapasitas parkir ditambah menjadi 1.335 kendaraan kecil, dilengkapi 19 loket, 87 CCTV, serta fasilitas tambahan lainnya.

Dermaga LCM baru di kedua pelabuhan juga memungkinkan penambahan kapasitas hingga ribuan kendaraan kecil. Penerapan delaying system dan buffer zone menjadi kunci utama kelancaran lalu lintas menuju pelabuhan.

Di Ketapang, buffer zone berada di Grand Watudodol, Terminal Sritanjung, dan Bulusan, sementara di Gilimanuk, lokasi buffer mencakup UPPKB Cekik dan Terminal Kargo. Langkah ini dirancang untuk meminimalkan antrian panjang di akses utama pelabuhan.

Selain itu, ASDP terus menyempurnakan layanan Ferizy dengan peningkatan kapasitas server dan fitur user experience yang lebih ramah pengguna. Penertiban agen tiket juga dilakukan melalui fitur geofencing, memastikan pengguna jasa memperoleh pengalaman pembelian tiket yang efisien dan aman.

ASDP mengimbau pelanggan untuk membeli tiket secara online melalui Ferizy, dengan memperhatikan radius pembelian minimum: 2,65 km dari Pelabuhan Ketapang dan 2 km dari Pelabuhan Gilimanuk.

“Kami berharap kelancaran layanan Nataru 2024/2025 dapat tercapai dengan dukungan aktif semua pihak, termasuk para pengguna jasa,” tambah Shelvy. (nano)

Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar