Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Saluran pintu air Dam Colo Timur dan Barat resmi ditutup pada 11 Oktober lalu. Penutupan mundur 10 hari karena biasanya dilakukan pada 1 Oktober. Mundurnya penutupan karena masih banyak lahan milik petani yang membutuhkan air. Penutupan saluran akan dilakukan satu bulan penuh untuk perawatan dan pemeliharaan saluran.
“Mundur 10 hari penutupan karena sebagian petani di Karanganyar dan Sragen masih butuh air dari saluran Dam Colo Timur dan petani di Klaten untuk Dam Colo Barat,” jelas Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, Kamis (15/10/2020).
Dikatakan Jigong yang juga Kepala Desa Pranan tersebut, mundurnya penutupan karena tanaman padi di beberapa wilayah tersebut baru berusia satu hingga dua bulan sehingga masih membutuhkan banyak air. Nantinya, ujar Jigong, pintu air Dam Colo Timur dan Barat akan dibuka kembali per 11 November.
“Saat pintu air dibuka lagi, otomatis bisa mengairi lahan sawah di sepanjang saluran. Petani bisa memulai olah lahan untuk musim tanam berikutnya,” ujarnya.
Jigong menambahkan, dengan pembukaan kembali pintu air Dam Colo pada 11 November mendatang petani di sepanjang aliran Dam Colo bisa tanam padi selama tiga kali dalam setahun. Menurutnya, kondisi berbeda dengan tahun lalu dimana terjadi kemarau panjang sehingga pemnbukaan pintu air tertunda sehingga musim tanam juga ikut mundur hingga awal tahun.
“Tahun lalu terjadi kemarau panjang sehingga pembukaan pintu air mundur karena debit air Waduk Gajah Mungkur juga turun drastis,” tambahnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar