Sukoharjonews.com – Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agam Islam dan Seni Islami (Mapsi) ke-20 tingkat provinsi resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko, Jumat (03/11). Lomba Mapsi untuk siswa SD ini akan digelar tiga hari 3-5 November di Pendopo Graha Satya Praja Pemkab. Lomb ini sendiri diikuti 1.260 siswa SD se-Jateng.
Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo Darno menyampaikan, peserta lomba sendiri merupakan siswa SD negeri maupun swasta baik putra maupun putri yang meraih juara dalam lomba serupa tingkat kabupaten/kota. Setiap kontingen dari kabupaten/kota terdiri dari 36 siswa dan 13 pendamping. “Lomba Mapsi tingkat Jateng ini akan melombakan 16 cabang putra-putri,” ujarnya.
Darno juga mengatakan, lomba yang digelar antara lain lomba cerdas cermat, PAI, cerita Islami, MTQ, kaligrafi, khitobah, adzan, mocopat, teknologi informasi komputer Islami, kewirausahaan, dan lainnya. Diharapkan, dengan lomba tersebut dapat meningkatkan pengamalan peserta didik pada Al Quran, meningkatkan aklaqul karimah dan budi pekerja peserta didik.
Sedangkan Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH MH mengapresiasi adanya lomba Mapsi tingkat Provinsi Jateng yang digelar di Sukoharjo. Bupati berharap, lomba yang digelar berjalan lancar dan sukses hingga 5 November mendatang. “Harapannya, dengan lomba ini akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan generasi penerus bangsa,” ujar Wardoyo.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko menyampaikan, Lomba Mapsi ke-20 Tingkat Jateng sangat penting untuk mendorong anak-anak meningkatkan kualitas diri. Berlatih untuk berani tampil di depan umum tentang potensi diri. “Lomba Mapsi sangat penting sebagai sarana evaluasi penerapan kurikulum dan keberhasilan pendidikan agama Islam di tingkat SD,” katanya.
Menurutnya, lomba tersebut merupakan evaluasi seluruh pendidik untuk mencetak kader bangsa yang aklaqul karimah. Heru berharap lomba tersebut dapat menumbuhkan budi pekerti yang luhur dan aklaq yang mulia. Terlebih lagi, saat ini anak-anak tidak bisa lepas dari smartphone sehingga harus diimbangi dengan pendidikan agama yabg baik.
“Sudah tugas pendidik untuk memberikan filter yang baik akan serbuan teknologi melalui smartphone. Salah satunya dengan Lomba Mapsi ini,” kata Heru.
Untuk membentengi generasi penerus, ujarnya, pemerintah dn sekolah tidak bida sendirian karena butuh dukungan semua pihak agar semua itu tercapai. Lomba Mapsi diharapkan memberikan sumbangan signifikan, memberikan bekal rohani dan keimanan yang mantap pada anak didik. “Jadi, anak didik tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan umum saja, tapi juga diimbangi dengan keimanan dan ketaqwaan. Anak mau dan memiliki kepribadian Islami,” tandasnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar