Review Novel “The Kite Runner”, Kisah Pengkhianatan untuk Memotivasi Diri Sendiri

Review Novel The Kite Runner. (Foto: Pinterest)

Sukoharjonews.com – Novel “The Kite Runner” merupakan cerita dari kisah pengkhianatan dan penebusan yang mencekam dan emosional. Novel ini berkisah dari dua anak laki-laki yang tinggal di Kabul, ibu kota Afganistan.

Kisah dalan novel ini tentang Amir dan Hassan, kisah dari persahabatan karib sekaligus kakak beradik yang memiliki keahlian seni layang-layang. Mereka memiliki rencana untuk memenangkan turnamen di Afganistan, sebuah hobi di negara sana. Namun tidak disangka terjadi peperangan yang terjadi di Afganistan yang merubah suasana menjadi sangat berbahaya.

Dilansir dari Medium, Sabtu (27/1/2024), tentang novel yang berjudul “The Kite Runner”,
• Judul: The Kite Runner
• Penulis: Khaled Hosseini
• Peringkat botopsi: 5/5
• Panjang buku: 372 halaman
• Genre: Fiksi atau Sejarah.

Gaya menulis
Gaya penulisan The Kite Runner menggunakan bahasa yang sederhana, mencolok, dan kuat. Penulis memilih untuk menceritakan sebagai orang pertama dari sudut pandang Amir. Ceritanya dimulai di tengah-tengah, ketika Amir mendapat telepon di San Francisco pada tahun 2001 yang memanggilnya kembali ke Afghanistan. Pembacanya kemudian dibawa kembali ke Kabul pada tahun 1975 di mana ia mulai mengikuti kisah masa kecil Amir. Penggunaan cerdas dari pencerahan dan metafora inilah yang membuat buku ini menarik dan tulisannya bermakna.

Karakter
Karakter Amir di satu sisi mengajarkan kita untuk penuh harapan di masa depan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dua kali, di sisi lain Hassan mengajarkan kita bagaimana mencintai tanpa pamrih.

Rekomendasi
Anda akan memilih buku ini jika:
• Anda menyukai buku yang berorientasi pada karakter kepribadian hidup.
• Anda suka membaca fiksi yang emosional dan menyayat hati.
• Anda suka membaca buku berdasarkan hubungan persahabatan yang setia.

Anda tidak akan memilih buku ini jika:
• Anda tidak menyukai deskripsi kasar seperti pelecehan seksual.
Dalam buku ini terdapat kumpulan emosi, nilai persahabatan, dan harapan hidup yang lebih baik. Harapan dari penulis, setelah membaca buku ini, akan memberikan perubahan lebih baik terutama untuk diri sendiri. Hubungan persahabatan juga akan semakin erat. (myatun-mg2/nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar