Sukoharjonews.com – Rempah-rempah tidak hanya dipandang sebagai penambah rasa tetapi juga sebagai suplemen kesehatan yang luar biasa. Mereka menawarkan banyak manfaat kesehatan, namun sifat anti-inflamasinya adalah yang terpenting.
Dilansir dari rupa health,Rabu (7/6/2024), kunyit, jahe, bawang putih, kayu manis, cabai rawit, dan cengkeh mengandung berbagai senyawa anti-inflamasi bioaktif, membantu mengurangi peradangan, pendorong signifikan perkembangan dan memburuknya banyak penyakit kronis.
Peran Diet dalam Peradangan
Pola makan memainkan peran penting dalam mengendalikan peradangan, dan mengikuti pola makan anti-inflamasi sangat penting dalam pengobatan dan pencegahan penyakit kronis.
Makanan dan rempah-rempah anti-inflamasi mengandung senyawa bioaktif yang tidak hanya mengurangi peradangan kronis yang ada tetapi juga mencegah peradangan yang sedang berlangsung.
1. Kunyit:
Kurkumin merupakan senyawa anti-inflamasi dan antioksidan yang ditemukan dalam kunyit. Kunyit adalah bumbu hangat dan bersahaja yang dapat digunakan sebagai pelengkap rasa lain seperti jahe, timi, atau kari.
2. Jahe:
Jahe juga memiliki sifat anti-inflamasi yang terkenal. Penelitian in vivo menunjukkan kemampuan jahe untuk menekan sitokin pro-inflamasi dan menurunkan aktivitas gen inflamasi.
Jahe mengandung beberapa senyawa pelawan peradangan, seperti flavonoid . Ini mengurangi stres oksidatif dengan menetralkan radikal bebas.
3. Kayu Manis:
Kayu manis kaya akan antioksidan dan polifenol, yang mengurangi stres oksidatif dan radikal bebas. Penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat membantu mengurangi penanda peradangan, yang berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis.
4. Bawang Putih:
Bawang putih secara khusus mengurangi peradangan dengan efek anti-inflamasi yang kuat dan perlindungan terhadap stres oksidatif. Bawang putih memberikan pengurangan risiko kardiovaskular, potensi peningkatan resistensi insulin, meningkatkan kekebalan, dan mengurangi rasa sakit akibat peradangan.
5. cabai rawit:
Capsaicin merupakan senyawa aktif pada cabai rawit. Ia dikenal karena sifat analgesiknya, karena membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Efek analgesiknya melibatkan desensitisasi reseptor nyeri superfisial, sehingga mengurangi persepsi nyeri. (patrisia argi)
Tinggalkan Komentar