Regrouping SD Negeri Karena Kekurangan Murid Terus Dikaji

Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah perkotaan seperti SDN Gayam 01 aman dari penggabungan karena jumlah siswanya masih cukup banyak.

Sukoharjonews—Sedikitnya 10 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di pedesaan di wilayah Sukoharjo akan digabung 2018 mendatang karena kekurangan murid. Bahkan, ‘regrouping’ SDN ini bisa bertambah seiring hasil kajian yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo.
Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Disdik Sukoharjo, Mulyadi mengatakan, penggabungan SDN ini dilakukan karena kekurangan murid. “Kami terus melakukan pendataan. Sekolah yang akan digabung tidak hanya 10 namun bisa lebih. Nanti UPTD di setiap kecamatan akan mengajukan jumlah sekolah yang akan digabung,” tuturnya.
Mulyadi menambahkan, penggabungan sekolah akan disosialisasikan ke Steakholder wilayah setempat. “Sekolah akan digabung ketika jumlah siswa tidak memenuhi syarat yakni kurang dari 60,”imbuhnya`
Masih menurut Mulyadi, penggabungan sekolah ini juga akan mempertimbangkan kajian geografis. Menurutnya, meski kekurangan murid, SDN tidak akan digaung ketika jarak sekolah yang bersangkutan dengan SDN lainnya terlalu jauh atau lebih dari 4 kilometer.
Berdasarkan data yang ada, sekolah dengan murid sedikit dan letak geografis yang tidak memungkinkan untuk di gabung kebanyakan berada Kecamatan Weru dan Kecamatan Nguter. ”Walau muridnya sedikit tetap kita dukung (untuk berdiri sendiri). Karena jarak tempuh anak ke sekolah tidak memungkinkan,” papar Mulyadi.
Kepala Disdikbud Sukoharjo Darno menambahkan, program regrouping SDN ini perlu mempertimbangkan dampak ‘regrouping’ itu sendiri. Menurutnya, akhir tahun 2016 lalu dinas juga telah melakukan penggabungan terhadap 20 unit SDN menjadi 10 unit sekolah.
“Sekolah itu digabungkan karena jumlah siswa minim dan jaraknya SDN tersebut berdekatan. Seperti SDN Tawangsari 01 dan 03,” ujar Darno. (sofarudin)

Sofarudin:
Tinggalkan Komentar