Sukoharjonews.com (Grogol) – KPU Sukoharjo masih menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara pemilu di hari Minggu, (5/5) ini. Rapat pleno molor dari rencana tiga hari pelaksanaan karena munculnya sejumlah masalah data yang tidak sinkron. Di tengah acara, rapat pleno KPU tiba-tiba terhenti ketika ada suara teriakan histeris. Teriakan dari siapa?
Ternyata, sumber teriakan histeris tersebut berasal dari salah satu staf pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo. Staf tersebut bernama Putri Dwi Utami yang bertugas input data. Putri tiba-tiba saja berteriak histeris ditengah berlangsungnya rapat pleno sehingga membuat kaget seluruh peserta rapat pleno. Teriakan itu pun membuat pleno langsung terhenti.
Situasi tersebut membuat beberapa petugas kepolisian langsung mendatangi yang bersangkutan dan mengevaluasi dari ruangan. Yang bersangkutan kemudian dilarikan ke RS Indriati. “Staf tersebut diduga mengalami depresi karena tekanan psikologis selama mengikuti proses pleno rekapitulasi sehingga berteriak histeris,” terang Komisioner KPU Sukoharjo Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) Suci Handayani.
Menurutnya, faktor kelelahan dan juga beban pikiran yang tinggi diperkirakan menjadi penyebab yang bersangkutan berteriak histeris. Suci membenarkan jika semua petugas KPU dan penyelenggaran pemilu lainnya pasti dilanda kelalahan selama proses rapat pleno. Pasalnta, rapat pleno tingkat kabupaten tersebut sudah dimulai sejak Kamis (2/5) lalu rekapitulasi dilaksanakan dari pagi hingga tengah malam.
Suci juga mengatakan, saat ini staf KPU tersebut masih mendapatkan perawatan medis di RS Indriati Solo Baru. “Sebenarnya KPU juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo untuk penyediaan tim medis dan paramedis selama proses rapat pleno rekapitulasi hasil pemilu ini,” pungkasnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar