Program Luas Tambah Tanam Digenjot, Saat Ini Capai 2.491 Hektar

Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa (dua dari kiri) saat melakukan panen raya padi beberapa waktu lalu.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Program luas tambah tanam oleh Kodim 0726/Sukoharjo terus digenjot bersama Dinas Pertanian dan Perikanan. Hingga pertengahan Januari lalu, luas tambah tanam padi sudah mencapai 2.491 hektar dan tanaman jagung 16.000 hektar. Program itu sendiri digelar dalam rangka untuk peningkatan ketahanan pangan nasional. Selama proses tanam sampai panen, Kodim melalui Babinsa dan PPL memberikan pendampingan penuh terhadap petani.



Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa mengatakan, luas tambah tanam padi sendiri merupakan program pemerintah berkaitan dengan penambahan luasan untuk penanaman padi. Sasaran dalam program tersebut adalah lahan tidak atau kurang produktif. Selain itu, juga lahan menganggur atau tidak pernah diolah. Baik itu lahan milik pribadi atau perorangan maupun kelembagaan.

“Kodim bersama dengan pihak terkait kemudian memanfaatkan lahan tersebut untuk diolah dan ditanami padi. Lokasinya tersebar disejumlah wilayah di 12 kecamatan di Sukoharjo,” ujar Dandim, Minggu (28/1).

Dikatakan Dandim, di awal tahun 2018 ini program sudah tercapai 92,62%. Diharapkan, dalam waktu tidak lama bisa tercapai 100%. Luas tambah tanam padi dimaksudkan untuk peningkatan hasil panen dan menambah stok pangan nasional. Untuk menjalankan program luas tambah tanam padi, tantangan besar harus dihadapi Kodim dimana salah satunya berkaitan dengan pencarian lahan, pengolahan, teknis pengairan dan lainnya.

“Lahan harus dicari sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya salah satunya yakni menganggur. Lahan itu benar-benar tidak terpakai sebelumnya atau menganggur. Itu yang bisa diolah. Kalau lahan sudah dipakai pemiliknya untuk bercocok tanam tidak bisa karena disana sudah ada sumber panen. Tapi kalau menganggur itu hal baru,” paparnya.

Menurutnya, lahan yang jadi sasaran pada awalnya juga sulit digarap karena jauh dari perairan. Butuh sumber air untuk mengairi sawah agar tanaman padi tetap bisa tumbuh sampai panen. Untuk itu, Babinsa punya tugas penting melakukan pendampingan. Pasalnya, lahan tersebut digarap bersama warga binaan sekitar atas izin pemilik lahan.

“Selain itu juga ada pendampingan dari dinas berkaitan dengan perawatan dan pupuk,” kata Dandim.

Dandim menambahkan, sampai pertengahan Januari 2018 lalu dikethui sudah ada perluasan areal tanam baru untuk jagung sebanyak 16.000 hektar. Jagung dipilih untuk ditanam sebagai penunjang stok bahan pangan. Seperti halnya padi, jagung juga ditanam untuk kebutuhan pangan nasional dengan lokasi penanaman di wilayah kering. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *