Petani Mojolaban Kolaborasi dengan TNI Basmi Hama Padi

Petani bersama anggota TNI dan instansi terkait melakukan pemberantasan hama penggerek batang dan wereng coklat di Dukuh Sembung Kulon, Desa Bekonang, Mojolaban beberapa waktu lalu.

Sukoharjonews.com (Mojolaban) – Hama tanaman padi masih menjadi momok bagi petani di Kabupaten Sukoharjo. Upaya pengendalian dan pemberantasan terus dilakukan petani bersama instansi terkait. Seperti yang dilakukan petani di Kecamatan Mojolaban yang berkolaborasi dengan TNI untuk membasmi hama peggerek batang, wereng coklat dan juga hama tikus. Tiga jenis hama tersebut saat ini tengah menyerang lahan padi milik petani di kecamatan tersebut.



Kali ini, pemberantasan hama penggerek batang dan wereng coklat dilakukan di areal persawahan Gapoktan Tri Manunggal Dukuh Sembung Kulon, Desa Bekonang, Mojolaban. Upaya pemberantasan yang dilaksanakan dengan cara penyemprotan Herbisida Gempur menggunakan Handsplayer (Pompa Semprot).

Kegiatan pembasmian hama penggerek batang padi ini diikuti sekitar 100 orang terdiri atas para anggota Gapoktan Tri Manunggal Dukuh Sembung Kulon, anggota Koramil 10 mojolaban dan Dispertan Sukoharjo dan perangkat desa Bekonang. Sedangkan untuk kegiatan “gropyokan” tikus, petani menggunakan Fumigasi Alpostran Tiran dan Basmikus 66 PS.

Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti, Camat Mojolaban Iwan Setiyono, dan juga Danramil Mojolaban Kapten Tavip Joko Sukoco. Dalam kesempatan itu Netty mengatakan, pemberantasan hama harus intensif dilakukan agar hasil panen bisa maksimal. Khusus untuk hama tikus, salah satu cara efektif untuk pemberantasannya dengan “gropyokan.

“Berbagai upaya pemberantasan hama harus dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas padi. Dinas senantiasai mendampingi petani,” ujarnya.

Sedangkan Danramil mojolaban Kapten Tavip Joko Sukoco mengatakan, selama ini TNI terus melakukan pendampingan pada petani. Pendampingan dilakukan sejak mulai tanam hingga panen. Termasuk kegiatan pemberantasan hama, anggota TNI juga ikut serta didalampnya. Semua itu dilakukan dalam upaya mewujudkan swasembada beras.

“Seperti kita ketahui tikus merupakan hama utama padi, tikus sawah merupakan hama utama penyebab kerusakan padi di Indonesia. Rata-rata tingkat kerusakan tanaman padi mencapai 20% per tahun,” ujarnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *