Pengamatan Gerhana Bulan dari Observatorium Assalam, Hasilnya….

Ilustrasi

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Super Blue Blood Moon tengah menghiasi langit malam ini. Fenomena alam langka tersebut dapat di lihat diberbagai belahan wilayah Indonesia. Sayang, pengamatan gerhana bulan total dari wilayah Sukoharjo terhalang cuaca.

Teleskop yang di siapkan Pusat Observatorium Pondok Pesantren Modern Islam (PPM) Assalam di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah tidak mampu menembus mendung. Kepala Pusat Observatorium PPM Assalam, AR Sugeng Riyadi mengatakan, sedianya posisi bulan saat terjadi gerhana berada dilangit sebelah timur sedikit ke utara.

Sayangnya, pengamatan gerhana bulan total malam ini terkendala hujan dan terhalang mendung yang terjadi sejak sore. Padahal, pihaknya telah menyiapkan belasan teleskop untuk meneropong dan mengamati fenomena langit tersebut bagi masyarakat umum.

Karena memang cuaca sedang tidak bersahabat, kata dia, harapan menyaksikan langsung proses terjadinya gerhana bulan malam ini gagal. “Pengamatan gerhana bulan gagal meski pengunjung sempat berjubel. Terhalang awan dan mendung bahkan hujan gerimis semakin deras,” tutur Sugeng.

Pria yang akrab disapa Pak AR itu menambahkan, sedianya proses terjadinya gerhana bulan bisa diamati sejak pukul 19.00 WIB dan mencapai puncaknya sekitar pukul 20.30 WIB. Pada fase ini bulan berwarna kemerahan dan fenomena itu akan
berakhir sekitar pukul 23.00 WIB.

Pak AR menambahkan, pada dasarnya ada tiga keunikan gerhana bulan nanti malam. Pertama, bulan sedang berada di jarak paling dekat dengan Bumi. Sehingga bulan akan tampak lebih besar dari bulan purna biasanya.

“Kondisi ini disebut Perigee atau orang awam menyebutnya Super Moon,” katanya.

Keunikan yang kedua, bulan sedang pada fase purnama kedua kalinya selama kurun waktu satu bulan. Di bulan Januari ini bulan purnama terjadi pada tanggal 2 dan 31 Januari. “Orang awam menyebutnya sebagai Blue Moon,” imbuhnya.

Sementara, keunikan yang ketiga, saat totalitas gerhana, bulan akan berwarna kemerah-merahan atau yang sering disebut dengan istilah Blood Moon. “Bulan saat totalitas gerhana berwarna kemerahan,” pungkasnya. (Sofarudin)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *