Momentum HDI Jadikan Tawangsari Kecamatan Inklusi

Ketua Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kabupaten Sukoharjo Hj Etik Suryani SE menyerahkan hadiah pada peserta perlombaan HDI 2017.

Sukoharjonews.com (Tawangsari) – Momentum Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2017 dijadikan momentum bagi Kecamatan Tawangsari untuk mendeklarasikan diri sebagai kecamatan inklusi. Deklarasi dilakukan di Pendopo Kecamatan Tawangsari, Minggu (24/12).

Acara sendiri diawali dengan pembacaan puisi oleh Dora dari Desa Jatimalang dengan mengambil judul “Aku Difabel”. Setelah itu barulah dilanjutkan dengan Deklarasi Kecamatan Inklusi yang dibacakan oleh Sekcam Tawangsari Bambang Sumirat. Dalam deklarasinya, Pemerintah Kecamatan Tawangsari akan melaksanakan pembangunan Inklusi, dengan memfasilitasi semua desa di Kecamatan Tawangsari memiliki data difabel, membentuk kelompok difabel desa, dan memberikan ruang partisipasi difabel dalam pembangunan desa.

“Selain itu, juga mendorong terbentuknya Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM), pembangunan aksebilitas di Balai Desa dan layanan umum lainnya. Menganggarkan anggaran desa untuk pemberdayaan difabel dan kelompok marginal dan akan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap difabel,” paparnya.



Sementara itu, Ketua Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kabupaten Sukoharjo Hj Etik Suryani SE mengapresiasi kegiatan peringatan HDI di Kecamatan Tawangasi dan mengucapkan selamat Hari Disabilitas Nasional (HDI) tahun 2017. Disamping itu, Etik Suryani juga berpesan pada siapa saja yang mempunyai anak berkebutuhan khusus untuk tidak berkecil hati.

“Anak adalah titipan Tuhan Yang Maha Esa, kita tidak bisa menolak kodrat, saya percaya bapak-ibu orang tua yang disayang Tuhan, tidak setiap orang mampu, saya harap dampingi, sayangi, rengkuh dengan penuh kasih saying anak anak kita yang berkebutuhan khusus,” pintanya.

Disamping itu, Etik juga mengajak anak-anak ajak berkebutuhan khusus untuk bersosialisasi lewat sanggar-sanggar buat difabel. Saat bersosialisasi itu, orang tua diharapkan selalu melakukan pendampingan. Terlebih lagi, saat ini sudah ada terapi di sanggar-sanggar sehingga hasil terapi di sanggar bisa diterapkan di rumah. “Saya harap anak berkebutuhan khusus bisa hidup mandiri,” ujarnya.

Acara diakhiri dengan penyerahan hadiah perlombaan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2017. Penyerahan hadiah dilakukan oleh Ketua RBM Sukoharjo Etik Suryani didampingi Muspika Tawangsari. (erlano putra)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *