Mobil Dilarang Melintas Jembatan Dam Colo, Ternyata Ini Penyebabnya

Papan larangan selain mobil dinas dilarang melintas Jembatan Dam Colo Nguter, Sukoharjo.

Sukoharjonews.com – Jembatan Dam Colo Nguter Sukoharjo kini tertutup untuk kendaraan roda empat. Hanya mobil dinas yang diperkenankan melintas di jembatan penghubung wilayah Kecamatan Nguter (Sukoharjo)-Kecamatan Selogiri (Wonogiri) itu.
Mobil harus memutar dan mencari akses jalan lain yang lebih jauh. Sementara kendaraan roda dua masih diperbolehkan melintas.

“Tadinya mau ke Telaga Celaket (Selogiri, Wonogiri). Kalau lewat sini lebih dekat, berhubung tidak boleh ya harus memutar lewat Jalan Raya Sukoharjo-Wonogiri,” tutur Wibowo (32).

Warga Sukoharjo Kota itu mengaku tidak tahu menanhu kenapa sekarang jembatan Dam Colo sudah tidak boleh dilalui kendaraan roda empat. “Sudah lama tidak lewat sini. Baru tahu kalau kalau ternyata sekarang diportal,” imbuh pengemudi mobil Toyota Rush ini.

Dikonfirmasi, Kasubdiv Jasa ASA III/2 PJT1 BUMN, Achmad Syuharius Syam menjelaskan, Dama atau Bendung Colo merupakan bangunan infrastruktur pengairan yang vital. Keberadaan Dam Colo sangat penting untuk membagi alokasi air ke saluran irigasi dan Sungai Bengawan Solo agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk irigasi maupun PDAM dan industri.



Karena itu pemeliharaannya perlu lebih diperhatikan agar awet atau manfaatnya lebih dari batas usia bangunannya yakni 50 tahun. “Usia jembatan sudah mencapai 25 tahun lebih. Bendung Colo dibangun tahun 1980 dan diresmikan tahun 1982. Sehingga perlu perhatian khusus agar tetap dapat dioperasikan sesuai fungsinya untuk kepentingan umum di sepanjang sungai Bengawan Solo mulai hulu sampai dengan hilir di kota Gresik,” jelas Achmad, Senin (20/11).

Achmad menambahkan, jembatan tersebut masuk dalam kategori rawan karena sudah mulai bergoyang jika dilalui kendaraan roda empat. Hal tersebut berdasarkan hasil pengukuran keamanan bangunan infrastruktur pengairan yang dilakukan PJT1 BUMN selaku pengoperasi dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

“Jembatan tersebut masuk dalam kategori rawan bila sering dilewati kendaraan roda empat. Sebagai bukti setiap dilewati kendaraan roda empat, jembatan tersebut terasa sudah bergoyang,” jelasnya. Pihaknya berharap masyarakat memahami dan maklum atas kondisi tersebut demi kepentingan bersama. (Sofarudin)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *