Mesin yang Dipesan PT RUM Dikabarkan Tiba Bulan Depan

PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Kawasan Industri Nguter, Sukoharjo.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo masih menunggu kedatangan mesin pengolah limbah gas. Mesin yang digadang-gadang dapat menyelesaikan permasalahan limbah bau yang dihasilkan pabrik rayon tersebut dikabarkan tiba di tanah air awal Mei nanti.

Informasi yang diterima Sukoharjonews.com, mesin tersebut didatangkan dari China. Mesin tersebut dikirim melalui pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.Mesin berukuran sekitar 5×10 meter tersebut dikirim melalui jalur laut. Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya membenarkan telah mendapat kabar tersebut.

Namun pihaknya juga belum mengetahui pasti kapan mesin itu tiba di PT RUM. “Perkembangan di PT RUM, mesin baru akan dikirim awal bulan depan (Mei),” tutur Bupati saat ditemui di DPRD Sukoharjo, Kamis (19/4).

Proses pengiriman mesin tersebut diperkirakan memerlukan waktu kurang lebih satu minggu. Sementara itu, PT RUM tengah mempersiapkan tempat untuk mesin yang berukuran besar tersebut. “Saat ini PT RUM sedang membangun tempatnya, pondasi dan sebagainya sudah dikerjakan,” imbuh Bupati.

Terkait informasi kapan dilakukan trial, Bupati mengatakan, PT RUM belum akan melakukan uji coba selama mesin tersebut belum siap dioperasikan. Yang jelas, ketika hendak melakukan uji coba, PT RUM harus berkoordinasi dengan Muspida dan melakukan sosialisasi ke masyarakat. “Saat akan ada uji coba harus dikomunikasikan terlebih dahulu,” tandasnya.

Seperti diketahui, saat ini PT Rayon Utama Makmur (RUM) tengah mendapat sanksi berat oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terkait masalah limbah bau yang meresahkan warga. Mengingat, pabrik serat rayon di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo itu tidak boleh berproduksi meski pada dasarnya bisa beroperasi.

Jubir PT RUM, Buntoro Dibyoseputro menjelaskan, sanksi berat dari Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya tersebut memerintahkan PT RUM untuk berbenah dalam waktu 18 bulan. Selama 18 bulan tersebut pihaknya akan membenahi segala sesuatu yang mendukung penanganan limbah bau tersebut.

“Langkah ke depan kami akan lebih hati-hati dalam mengelola limbah bau dengan pemasangan alat teknologi wet scrubberInsya Allah dengan dipasangnya alat itu limbah bisa ditangani,” katanya.

Pihaknya juga akan menambah peralatan agar limbah bau tidak timbul lagi selama nanti berproduksi. Dengan harapan ke depan limbah gas tidak hanya sebatas dibuang melalui cerobong. Namun ditangani dibawah dan direcovery. “Nanti tidak perlu dilempar ke atas, tapi ditangani dibawah dengan recovery dan di recycle,” imbuhnya. (Sofarudin)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *