Diduga Masukkan Wanita ke Kantor, Ketua UPK Weru Dituntut Mundur

Ilustrasi perselingkuhan. (Lensaindonesia.com)

Sukoharjonews.com (Weru) – Ketua Unit Pelayanan Kecamatan (UPK) Kecamatan Weru berinial SWY, 60, digerebek warga karena memasukkan seorang wanita ke Kantor UPK, Kamis (31/5). Terkait perbuatan SWY yang juga anggota Panwascam Weru tersebut, warga menuntut agar SWY dicopot dari jabatannya. Jika tuntutan tidak dipenuhi, warga mengancam akan menggelar aksi demonstrasi.



Salah satu warga Weru Dableg yang ikut mediasi menyampaikan, selama ini jika siang hingga sore hari Kantor UPK Weru memang sepi. Kondisi itulah yang digunakan SWY untuk memasukkan seorang wanita yang bukan istrinya. Penggeberekan sendiri dilakukan pada Kamis (31/5) sore. Selama ini, perilaku SWY memang sudah dipantau warga sekitar.

“Saat digeberek warga, SWY bersama seorang wanita didalam Kantor UPK,” ujarnya, Jumat (1/6).

Dikatakannya, awalnya warga sudah persuasif dengan mengetuk pintu tetapi tidak dibuka. Akhirnya, warga menggerebek dan malam harinya langsung dilakukan musyawarah antara pengawas UPK Weru dengan warga. Selain itu, warga juga memberitahukan kejadian itu ke Kantor Panwaskab Sukoharjo. Setelah dilakukan musyawarah, warga menginginkan SWY mundur dari keanggotaan Panwascam dan Ketua UPK Weru.

Dableg juga mengatakan, hasil pembicaraan dengan Panwaskab telah mendapatkan titik terang dimana SWY diminta mengundurkan diri dari keanggotaannya sebagai Panwascam. Selanjutnya, keanggotaan akan diganti oleh pendaftar lain yang menempati urutan dibawahnya. “Warga masih mempertanyakan posisinya di UPK Weru. Hasil musyawarah dengan tiga pengawas diperoleh wacana untuk penggeseran dari posisi ketua menjadi anggota tetapi warga menginginkan SWY mundur dari UPK,” tegasnya.

Dableg menyatakan jika tuntutan warga tidak dipenuhi akan mengadakan aksi demonstrasi di halaman Kantor Kecamatan Weru selepas salat tarawih. Selama ini, ujar Dableg, tindakan SWY tidak hanya diketahui sekali itu saja. Pasalnya, beberapa bulan lalu, SWY juga pernah digerebek warga dan telah membuat surat kesepakatan untuk tidak mengulang lagi perbuatannya.

“Yang memprihatinkan kok ya saat bulan Ramadan. Apalagi, keduanya juga sama-sama memiliki keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panwaskab Sukoharjo Bambang Muryanto mengaku persoalan SWY sudah selesai dan penyelesaiannya sedang dalam proses. Disisi lain, SWY sendiri saat dikonfirmasi melalui WhatApps (WA) menyatakan berita tersebut tidak sesuai kenyataan. Namun, dirinya belum memberikan penjelasan terkait ketidakbenaran yang dia maksud tersebut. “Cobaan ndan, berita nggak sesuai sama kenyataan,” tulisnya melalui WA. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *