Dampak Penutupan Jembatan Bulu, Jalur Alternatif Rusak Parah

Jalan desa yang melintas di Desa Sepat, Bulu rusak parak karena menjadi jalur alternatif ketika Jembatan Bulu ditutup untuk perbaikan. Saat ini akses jembatan sudah dibuka sejak Minggu (03/12).

Sukoharjonews.com – Proyek pelebaran Jembatan Bulu beberapa waktu menyebabkan akses jembatan ditutup total sekitar tiga bulan. Saat ini, jalur tersebut telah dibuka sejak Minggu (03/12), namun penutupan jalur tersebut sebelumnya menyisakan kerusakan cukup parah untuk jalur alternatifnya.

Terkait kerusakan tersebut, warga berharap jalur segera diperbaiki kembali. Salah satu warga Sepat RT 1/3 Desa Bulu, Wandi, mengatakan, rusaknya jalur itu dikarenakan jembatan utama di jalur Bulu-Krisak (Wonogiri) ditutup karena tengah diperbaiki. Akibatnya, arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif.

Selama jembatan ditutup, semua kendaraan baik roda dua maupun roda empat lewat jalan alternatif yang merupakan jalan desa. Akibatnya, jalan rusak parah,” ungkapnya.

Menurutnya, jalan tersebut penuh lubang dan menjadi kubangan saat hujan turun. Tidak hanya itu, tanah di sisi jalan juga hancur karena, pengemudi mobil selalu menghindari lubang dengan cara mencari yang tidak rusak meski harus keluar dari badan jalan. Karena itu, warga berharap setelah jembatan selesai dibangun dibuka kembali, jalan desa yang rusak tersebut segera diperbaiki. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan kerusakan jalan akan semakin parah.

“Tentunya warga berharap jalan yang rusak diperbaiki lagi agar akses warga kembali normal,” ujarnya.

Warga Bulu lainnya Nanik membenarkan satu-satunya jalur yang dilalui selama jembatan ditutup untuk pelebaran adalah jalur di Desa Sepat. Karena itu, sangat wajar kalau jalur tersebut saat ini rusak. Kalau lewat jalur selatan Kecamatan Bulu hanya roda dua yang bisa. Sedang roda empat sangat sulit karena ada jembatan yang sangat sempit sehingga banyak pengemudi mobil tidak berani lewat,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo Suraji ketika dikonfirmasi mengatakan, jalan yang rusak pasti akan diperbaiki. Saat jembatan ditutup, kami sudah ada kesepakatan dengan kepala desa bahwa jalur yang rusak akan diperbaiki,” terangnya.

Hanya saja, ujar Suraji, untuk perbaikan jalan tersebut baru bisa dilakukan pada tahun 2018. Pasalnya, anggaran yang diajukan untuk perbaikan dialokasikan dalam APBD 2018. Sudah ada alokasi dana dalam APBD 2018. Nilainya beraoa saya tidak hafal satu persatu. Yang jelas di APBD tahun 2018,” ujarnya. (erlano putra)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *