8.000 Ibu Hamil Diperiksa, 4 Positif HIV/AIDS

Sekda Sukoharjo Agus santosa secara simbolis menyerahkan bantuan makanan tambahan untuk anak penderita HIV/AIDS serta bantuan operasional warga peduli AIDS (WPA), Minggu (17/12).

Sukoharjonews.com (Bendosari) – Penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Sukoharjo cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, tahun ini tercatat ada kenaikan penderita hingga 84 orang. Bahkan, dari pemeriksaan terhadap 8.000 ibu hamil, diketahui empat diantaranya positif HIV/AIDS.

“Upaya harus maksimal karena penyebaran penyakit ini cukup pesat. Harus bersama-sama agar jumlah penderitanya tidak meningkat,” tandas Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Bejo Raharjo
disela-sela acara peringatan Hari AIDS Sedunia, Minggu (17/12).

Dikatakan Bejo, empat ibu hamil yang diketahui positif HIV/AIDS tersebut lantas dilakukan pendampingan. Hal itu dilakukan agar penyakit tidak menular pada anak yang dikandungnya. Pasalnya, selama ini penularan penyakit HIV/AIDS pada anaknya tercatat cukup tinggi.

Dari data yang ada, ujar Bejo, jumlah anak-anak yang menderita HIV/AIDS karena tertular orang tuanya sebanyak 11 anak dengan usia tiga hingga 10 tahun. Selain itu, jika dilihat batasan usia, untuk 11-20 tahun terdapat 15 penderita, 20-30 tahun 140 penderita, 30-40 tahun 139 penderita, 40-50 tahun 92 penderita, dan diatas 50 tahun 50 penderita. Jadi, total penderita HIB/AIDS di Sukoharjo saat ini 447 orang.



“Kalau melihat lataar belakangnya, penderita HIV/AIDS di Sukoharjo didominasi karyawan sebanyak 123 orang,” ujar Bejo.

Dia juga mengatakan, setelah latar belakang karyawan, kemudian disusul wirausaha 100 penderita, ibu rumah tangga 56 penderita, pekerja seks 32 penderita, mahasiswa dan pelajar 27 penderita, PNS 14 penderita, anggota TNI/Polri enam penderita, lainnya 89 penderita. Yang jelas, saat ini penyakit tersebut mengancam semua latar belakang masyarakat.

Koordinator Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya (YASEMA) Garis Subandi menambahkan, dari waktu ke waktu tren penularan HIV/AIDS selalu mengalami perubahan. Hanya saja, di tahun 2017 ini tren penyebaran penyakit didominasi oleh pasangan sesama jenis atau gay. Dari catatan yang ada, penyebaran HIV/AIDS oleh gay tercatat sebanyak 26 kasus.

“Penyebaran penyakit terbanyak di 2017 ini ada di Kecamatan Mojolaban sebanyak 20 orang dan disusul Sukoharjo Kota 11 orang,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sukoharjo Nasruddin menyampaikan, jumlah 447 kasus HIV/AIDS yang ada di Kabupaten Sukoharjo tersebut merupakan data kumulatif sejak 1998 hingga 2017. Jumlah tersebut terbagi menjadi 225 penyakit HIV dan 222 penyakit AIDS. Dari total 447 kasus sudah terdapat angka kematian 68 kasus.

“Kasus BHIV/AIDS seperti fenomena gunung es dimana terlihat kecil diatas namun terlihat besar dipangkal. Dibutuhkan upaya serius penanganan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui program “Saya Berani, Saya Sehat”,” katanya.

Selain itu, selama ini KPA bersama DKK Sukoharjo juga sudah membuka layanan “Voluntary Conselling and Testing” (VCT) di 12 Puskesmas dan RSUD Ir Soekarno, pengobatan penderita HIV/AIDS di Puskesmas Nguter dan RSUD serta layanan jarum suntuk steril di Puskesmas Grogol. (erlano putra)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *