Sukoharjonews.com -Sepanjang tahun 2023, quiet luxury menjadi salah satu tren mode yang paling menonjol. Sebagai gambaran, kalau kamu mempunyai cukup banyak uang untuk membeli barang branded yang terlihat sederhana dengan logo yang kecil atau bahkan tidak terlihat sama sekali, mungkin saja kamu termasuk ke dalam golongan quiet luxury.
Dilansir dari FLAIR Magazine, Kamis (20/7/2023), tren mode ini pun sering dikaitkan dengan kalangan old money. Kok bisa begitu? simak penjelasan di bawah ini.
Bagaimana Sejarah Singkat Quiet Luxury?
Semakin mahal sebuah produk, terkadang justru kian terlihat sederhana. Bahkan dalam sekali lihat, orang awam mungkin tidak akan menyadari bahwa barang yang tergolong dalam quiet luxury mempunyai harga yang sangat fantastis. Salah satu kelebihan tren mode ini adalah jenis pakaian yang tahan lama dan tidak termakan zaman.
Dilansir dari FLAIR Magazine, quiet luxury sebenarnya sudah ada sejak berabad-abad lalu. Orang kaya nan elit di era renaisans akan menugaskan seniman dan pengrajin untuk membuat pakaian serta aksesori yang unik dan berkualitas tinggi. Kain halus, sulaman rumit, dan hiasan halus merupakan ciri-ciri quiet luxury.
Pada abad ke-20, quiet luxury meluas ke seluruh dunia, saat label desainer mulai membuat koleksi eksklusif untuk pelanggan kelas atas. Merek-merek seperti Bottega Veneta, The Row, dan Anderson menjadi identik dengan tren tersebut.
Mengapa Quiet Luxury Identik dengan Old Money?
Bukan hal baru apabila quiet luxury dikaitkan dengan old money. Bagi yang belum tahu, dikutip dari Highsnobiety, old money mengacu kepada orang kaya yang berhasil mempertahankan kekayaannya dari generasi ke generasi.
Oleh karena fashion item dengan logo yang mini atau tanpa adanya logo dari brand tertentu menunjukkan kesan yang jauh dari kata pamer, maka orang-orang penganut quiet luxury dianggap tidak sedang berusaha menunjukkan kekayaannya lewat barang-barang yang digunakannya. Biasanya, hal tersebut lebih sering dilakukan oleh kaum old money.
Mengapa Quiet Luxury Tidak Lekang oleh Waktu? Quiet luxury tidak lekang oleh waktu karena tidak bergantung pada tren yang sedang berkembang, branding mencolok, atau mode cepat. Tren mode ini justru fokus pada pembuatan karya dengan kualitas terbaik yang awet sampai beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun ke depan.
Dengan kata lain, perhatian dicurahkan pada proses pengerjaan dan detailnya. Tujuannya adalah memastikan barang-barang yang dihasilkan akan bertahan dalam waktu yang lama serta tidak pernah ketinggalan zaman.
Apakah Quiet Luxury adalah Sebuah Kesalahan?
Dibalik popularitasnya, ternyata quiet luxury juga mendulang kritik. Menurut Fashionhedge, quiet luxury adalah omong kosong karena masih bergantung pada pembelian barang-barang mahal yang hanya mampu dibeli oleh orang kaya.
Pada kenyataannya, konsumsi barang mewah sangat erat kaitannya dengan persoalan ketimpangan sosial. Umumnya, ketimpangan sosial disebabkan oleh ekonomi, perbedaan status sosial, ekonomi, politik, serta budaya.
Orang yang mampu membeli barang-barang mewah biasanya merupakan bagian dari sekelompok kecil elit yang mempunyai kekayaan dan kekuasaan dalam jumlah yang tidak proporsional dalam masyarakat. Dengan begitu, orang-orang ini hanya berusaha membenarkan konsumsi berlebihan mereka sendiri dengan cara yang lebih disukai orang lain. (patrisia argi)
Tinggalkan Komentar