Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan diminta untuk waspadai terkait kemungkinan terjadinya kebakaran hutan. Pasalnya, saat ini hingga beberapa waktu ke depan merupakan puncak terjadinya musim kemarau. Warga diminta untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok hingga memastikan api padam ketika membuat perapian di kawasan hutan.
“Kawasan hutan yang ada sebagian besar di Sukoharjo selatan meski ada juga di utara seperti Polokarto,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sro Maryanto, Selasa (28/8).
Dikatakan Maryanto mengatakan, potensi kebakaran hutan di Sukoharjo kemarau ini tetap ada. Wilayah yang dianggap rawan kebakaran hutan di Sukoharjo selatan karena di kawasan tersebut geografisnya merupakan wilayah perbukitan sehingga masih banyak terdapat hutan. Mengingat musim kemarau mencapai puncaknya, kawasan hutan juga mengalami kekeringan sehingga potensi kebakaran tetap ada.
Maryanto mengaku hingga saat ini belum ada laporan mengenai terjadinya kebakaran hutan. Untuk itu, masyarakat diminta untuk waspada ketika membakar sampah. Jika akan ditinggalkan, api harus dipastikan sudah padam sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya kebakaran. Selain itu, puntung rokok juga harus dipastikan benar-benar mati. Sebab, kondisi kering dapat memicu kebakaran hutan.
Terpisah, Wakil Komandan SAR Sukoharjo Muclis mengatakan, pihaknya juga memantau kondisi kekeringan tahun ini. Memang yang menjadi fokus adalah wilayah Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Meski begitu dalam beberapa tahun terakhir ada wilayah baru yang ikut terkena dampak kekeringan sampai menyebabkan warga kekurangan air bersih untuk konsumsi rumah tangga yakni Kecamatan Nguter, Bendosari dan Polokarto.
“Kalau kebakaran, semua wilayah rawan. Yang jelas, waspada dan selalu berhati-hati,” tandasnya. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar