Sukoharjonews.com (Bendosari) – Puluhan warga terdampak pencemaran bau PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) mendatangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Sukoharjo, Jumat (5/11/2021). Dari puluhan tersebut, hanya sekitar sembilan orang yang jadi perwakilan dan naik ke Kantor DLH di Gedung Menara Wijaya Lantai 4. Dalam kesempatan tersebut, warga menyampaikan sejumlah tuntutan pada DLH.
Pantauan di lokasi, perwakilan warga diterima Kepala DLH, Agustinus Setyano, Kepala Satpol PP, Heru Indarjo, dan Kepala Badan Kesbangpol, Gunawan Wibisono. Sejumlah perwakilan tersebut menyampaikan uneg-unegnya seputar pencemaran yang dilakukan PT RUM.
Seperti yang disampaikan Tomo yang menyampaikan akhir-akhir intensitas bau yang ditimbulkan PT RUM mengalami peningkatan. Intensitas hampir sama saat awal muncul bau dari PT RUM beberapa tahun lalu.
Bau menyengat yang muncul menyebabkan pusing dan mual. Bau tersebut bahkan sudah menyebar luas dan tidak hanya di sekitar PT RUM saja. Bau dari PT RUM sudah sampai ke Sukoharjo kota, Grogol, Selogiri, Wonogiri, Karanganyar, dan lainnya.
“Selain bau, juga pecemaran air di sepanjang Sungai Gupit. Limbah dialirkan ke Sungai Bengawan Solo dengan pipa melalui Sungai Gupit. Ada aringan pipa yang jebol dan tidak diperbaiki dan semakin parah. Kondisi tersebut membuat air di Sungai Gupit berbusa dan bau menyengat,” jelasnya.
Tomo mengatakan, pencemaran yang harus ditangani karena merusak lingkungan dan merugikan banyak orang termasuk petani. Dalam kesempatan itu Tomo menyampaikan sejumlah tuntutan, antara lain ketegasan dari pemerintah, menuntut mencabut izin lingkungan dan menutup PT RUM atau mengalihkan produksi, tidak memproduksi serat rayon lagi.
“Kami juga menuntut pemasangan pipa ada ketegasan dari DLH karena merusak lingkungan. Kasihan warga yang selama ini terdampak. Kami minta ada langkah nyata dari pemerintah,” tandasnya.
Warga lainnya, Adi menambahkan, jika sudah empat tahun menghirup bau busuk PT RUM. Bahkan, akhirakhir ini bau semakin menyengat. Adi yang rumahnya hanya sekitar 200 meter dari pabrik meminta bau yang muncul segera hilang. “Kalau tidak bisa menghilangkan bau, ya tutup atau dialihkan produksi lain yang tidak bau seperti ini,” ujarnya.
Sedangkan Kepala DLH Sukoharjo, Agustinus Setyono menyampaikan, sebelum warga datang DLH sudah melakukan langkah-langkah. Pasalnya, selama ini banyak aduan melalui telepon daru WA. Agus membenarkan munculnya bau menyengat dalam dua minggu ini dan sudah melakukan pengecekan dan mendatangi PT RUM.
“Kami sudah datang ke PT RUM dan minta penutupan jaringan IPAL dan memaksimalkan blower untuk mengurangi bau,” ujarnya.
Bahkan, secara resmi DLH juga sudah mengirim surat ke PT RUM untuk mengatasi masalah bau dan membenahi jarungan pipa yang bocor. Agus juga mengaku pagi tadi sudah mengecek jaringan pipa PT RUM dan memang diketahui ada pipa yang bocor.
Agus menambahkan, dari PT RUM menjanjikan perbaikan dan meminta waktu hingga 12 November. Namun, Sekda Sukoharjo, Widodo minta agar waktunya tidak lama-lama dan suah berkirim surat secara resmi ke PT RUM. “Untuk tuntutan lainnya, akan kami sampaikan pada Bupati dan menentukan langkah selanjutnya,” tambah Agus. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar